Belum segera Bahas RAPBD 2023, Ini Kata Ketua Komisi A DPRD Surabaya

oleh

Surabaya – Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Surabaya tahun 2023, mulai di bahas di tiap komisi di DPRD Surabaya. Namun tidak di Komisi A, yang membidangi OPD pemerintahan kota Surabaya dan Kesejahteraan Rakyat.

Komisi A tidak terlihat melakukan rapat koordinasi, dengan beberapa Dinas atau OPD di lingkungan Pemkot Surabaya, yang menjadi mitra kerjanya.

Ketua Komisi A Pertiwi Ayu Krishna saat dikonfirmasi berkaitan dengan kondisi tersebut mengatakan, masih mengatur jadwal pembahasan.

“Saya harus koordinasi dulu dengan  anggota Komisi A. Kita akan bahas, tapi waktunya belum bisa saya bicarakan sekarang. Saya akan mengatur jadwalnya. Memastikan para anggota punya waktu selonya kapan,” jelasnya. Senin (24/10/2022).

Ayu kembali mengatakan, alasan belum dibahasnya RAPBD 2023 di Komisi A,  karena beberapa anggota Komisi A menunggu, dirinya selesai mengikuti  Bimtek Partai.

“Kemarin usai reses langsung Bimtek  partai. Sehingga saya belum mengetahui kapan pembahasan tersebut dimulai di komisi. Kemudian ada beberapa anggota komisi A yang tidak mau melakukan pembahasan karena menunggu ketua komisi selesai dari Bimtek,” ujarnya.

Ayu mengatakan hal ini berkaitan dengan pengesahan pembahasan nantinya. kalau hasil pembahasan bisa ditangani oleh kurang dari setengah jumlah anggota

 “Ya ga papa. Tapi kalau sahnya harus lebih dari separuh kan itu berarti tidak mungkin dipaksakan,” ujarnya.

Saat disinggung soal target pengesahan APBD 2023 pada tanggal 10 November 2022, legislator Fraksi Golkar itu mengatakan, kalau mengikuti aturan tidak harus 10 november pengesahannya. Paling lambat Desember bisa dilakukan pengesahan.

“Tapi kalau memang ingin 10 November ya akan kita usahakan. Yang penting satu, Pemkot harus bersinergi dengan Komisi A,” tegasnya.

Ayu menyinggung soal usulan anggaran oleh Komisi A yang hilang dalam RAPBD 2023.

“Dalam usulan pengajuan anggaran, kalau tidak disetujui harusnya disampaikan  secara terbuka dalam forum rapat. Tapi yang terjadi kemarin itu, tidak disampaikan terbuka dalam floor. Tapi tahu-tahu hilang usulan anggaran tersebut. Ini yang membuat anggota Komisi A kecewa,” terangnya.

Ayu mengatakan, pihaknya awalnya beranggapan usulan anggaran itu sudah clear. Karena tidak ada sanggahan dari komisi lain.

“Tapi kenyataanya di coret. Saya tidak tahu ada kejadian seperti ini. Karena saat itu sedang sakit flu berat,” pungkasnya.  (*)