Pansus LKPJ Sampaikan Usulan ke Dinas Pendidikan Untuk Dimaksimalkan

oleh

Surabaya – Panitia Khusus (Pansus) LKPJ Walikota Surabaya Tahun Anggaran 2020 menggelar rapat mengundang Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya di ruang komisi B.

Dalam rapat, Pansus menyampaikan beberapa usulan diantaranya mengenai bea siswa bagi generasi emas, bea siswa SMA dan SMK, Kejar Paket dan izin operasional Sekolah terutama PAUD.

“Dari Pansus menyampaikan beberapa usalan kepada Dinas Pendidikan,” ujar Anas Karno Ketua Panitia K

Dalam usulannya, kata Legislator PDIP ini, pertama mengenai bea siswa yang dulu bernama bibit unggul berubah menjadi generasi emas

“Itu agar tetap supaya mendapatkan bea siswa,” ujar Anas Karno. Senin (12/04/2021) usai rapat.

Kedua, lanjut dia, tentang bea siswa SMA dan SMK yang diharapkan oleh Walikota untuk segera dikawal dan direalisasikan

Ketiga, lebih lanjut, kata dia, kejar paket bagi anak putus sekolah agar supaya dimaksimalkan.

Karena, menurut Anas, banyak sekali yang membutuhkan, termasuk juga izin operasional dipermudah sehingga PAUD lebih maju lagi.

“Untuk kapan sekokah tatap muka dibuka, tadi (Dinas) menjawab tahun ajaran baru ini, dan katanya sambil menunggu surat dari kementerian,” katanya.

Pada prinsipnya, Anas menambahkan, Dnas Pendidikan menyatakan sudah siap dan secara keseluruhan, dan juga pihaknya menyebutkan kinerja Dinas Pendidikan bagus.

“Secara keseluruhan kinerja Dinas Pendidikan bagus lah,” pungkas Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan, pihaknya mengaku sudah melakukan bibit unggul bahkan dari progam bibit unggul ada beasiswa atau generasi emas.

“Dari itu, kita ini sudah menghasilkan 5 pilot dan 10 pramugari juga ada 160 an teknisi keselamatan penerbangan,” ujar Supomo.

Terkait dengan bibit unggul tadi, dia menegaskan, sudah on the track, namun dari Pansus LKPJ mengharapkan untuk sekolah swasta bisa mendapatkan hal tersebut, maka hal itu akan dilakukan kajian.

“Kita akan lakukan kajian karena definisinya jelas,” katanya.

Bahwa, dia menjelaskan, yang mendapatkan hal itu (Bea siswa) adalah warga surabaya dari keluarga yang tidak mampu, karena ini bea siswa tentunya siswa harus berprestasi.

“Indikatornya berprestasinya apa, ya dia (Siswa) diterima di perguruan negeri, makanya kita akan lakukan kajian,” katanya.

Untuk Kejar Paket, dia menambahkan, sampai saat ini tidak ada permasalahan bahkan sedang mendorong warga kota surabaya yang belum sekolah untuk bisa bergabunng di kejar paket.

“Jadi kita fasilitasi itu, bahkan kita mendorong, bahkan di surabaya dibuka kejar paker C dan ini dikuati atau divokasi,” katanya.

Sedangkan izin operasional, lanjut dia mengaku, sudah melakukan perubahan sangat revosioner yang dimana menurutnya, orang yang akan melakukan perizinan tidak perlu datang ke kantor.

“Cukup hand phone atau laptop melakukan izin operasional melakukan itu (online) dan waktunya sangat terukur sekali, namun tinggal pemohonya apakah memenuhi persyaratannya,” pungkasnya. (irw)