Pilkada Serentak 2018, Partisipasi Publik di Surabaya Meningkat Dibanding Tahun 2015

oleh

Surabaya – Pada Pilkada Serentak 2018 yang berlangsung pada hari Rabu (27/6/2018) kemarin, partisipasi publik di Kota Surabaya mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan Pilkada Serentak 2015 lalu. Hal itu diungkapkan oleh Ketua KPU Kota Surabaya Nur Syamsi.

“Pada Pilkada Serentak 2015 lalu, partisipasi publik berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan final, itu berada di sekitar angka 51.8 persen,” kata Nur Syamsi, Kamis (28/6/2018).

Lebih lanjut, alumnus Unesa ini mengungkapkan bahwa hingga saat data terentri 93 persen melalui situng KPU, partisipasi publik yang ada pada Pilkada Serentak 2018 di Kota Surabaya meningkat di angka 58.73 persen.

“Untuk penduduk pria, partisipasinya di sekitar 55.92 persen. Sedangkan yang wanita, 61.31 persen,” beber Nur Syamsi.

“Memang ini belum final karena masih di situng serta data yang masuk 93 persen. Tapi kami harap trend peningkatan partisipasi ini terus terjadi sampai saat rekapitulasi final KPU nanti,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pada Pilkada Serentak 2018 ini, warga Kota Surabaya melakukan Pemilihan Gubernur Jawa Timur untuk periode 2019-2024. Berdasarkan hasil beberapa lembaga hitung cepat, pasangan dengan nomor urut 1 Khofifah-Emil lebih unggul dibandingkan pasangan dengan nomor urut 2 Gus Ipul-Puti.

Selain itu, Hingga pukul 13.21 wib atau dari 93.67 persen data yang masuk berdasarkan situng real count KPU, pasangan Khofifah-Emil Dardak lebih unggul dibandingkan pasangan Gus Ipul-Puti Guntur.

Berdasarkan sistem hitung yang menggunakan formulir C KWK dan C1 KWK ini, data 4013 dari total 4284 TPS di Kota Surabaya menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 1 Khofifah-Emil mendapatkan suara sebanyak 50.57 persen dan pasangan nomor urut 2 Gus Ipul-Puti hanya mengantongi 49.43 suara.

Menanggapi informasi itu, Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi mengatakan bahwa pihaknya mengimbau agar semua pihak saat ini terus bersabar dan menunggu rekapitulasi final yang akan dilakukan.

“Saat ini proses rekapitulasi kan masih terus berjalan. Silakan ditunggu saja terlebih dahulu,” katanya.

Di sisi lain, alumnus Unesa ini mengungkapkan bahwa ada peningkatan partisipasi publik di Kota Surabaya pada momen Pilkada Serentak 2018 apabila dibandingkan dengan Pilkada Serentak 2015.

“Pada Pilkada Serentak 2015 lalu, partisipasi publik berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan final, itu berada di sekitar angka 51.8 persen,” jelas Nur Syamsi.

“Hingga data terentri 93 persen melalui situng KPU, partisipasi publik yang ada pada Pilkada Serentak 2018 di Kota Surabaya meningkat di angka 58.73 persen. Memang ini belum final karena masih di situng serta data yang masuk 93 persen. Tapi kami harap trend peningkatan partisipasi ini terus terjadi sampai saat rekapitulasi final KPU nanti,” pungkasnya. (red)