Wali Kota Berharap Banyak Warga Surabaya Menjadi Pengusaha

oleh
foto-wali-kota-surabaya-hadiri-road-show-pahlawan-ekonomi-kecamatan-pakal
Foto-Wali-Kota-Surabaya-Hadiri-Road-Show-Pahlawan-Ekonomi-Kecamatan-Pakal

Surabaya – BSO – Kota Surabaya kini menempati peringkat ke-2 di Indonesia untuk menjadi jujukan para wisatawan setelah pulau Dewata Bali. Hal tersebut berdasarkan dari survei salah satu media yang menyebutkan jika Surabaya banyak didatangi wisatawan dengan alasan menjadi destinasi wisata pelesir dan juga wisata MICE (meeting, incentive, convention, event).

“Kota Pahlawana menjadi kota ke-2 jujukan wisatawan setelah Bali. Bukan lagi Malang dan Banyuwangi bahkan Yogyakarta. Jadi bapak ibu sekalian bila tidak memanfaatkan kesempatan ini maka akan hanya jadi penonton saja,” tegas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri acara road show Pahlawan Ekonomi (PE) di lapangan AMD kecamatan Pakal, Minggu (30/10/2016).

Oleh karena itu, peraih Ideal Mother Award 2016 dari Kairo Mesir ini berharap agar warga Surabaya tidak menjadikan PNS menjadi tujuan utamanya. Namun diharapkan agar menjadi pengusaha dengan membuat produk-produk yang berkualitas.

“Bila jadi PNS, maka tidak bisa diwariskan. Tetapi dengan menjadi UKM dan sukses bisa diwariskan hingga ke cucu. Sudah ada UKM dari pelatihan PE yang anak-anaknya meneruskan usaha orang tuanya dan ternyata berhasil. Kalau tidak mau ambil peluang ini maka akan diambil orang lain. Cilakanya bukan daerah sekitar seperti Madiun dan Malang tapi warga asing,” urainya.

Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu meneruskan, kota Pahlawan di bagian barat sebentar lagi akan menjadi jujukan warga sekitar. Hal ini dikarenakan sebentar lagi jalan ring road atau JLLB akan selesai. Harga tanah di Surabaya Barat akan melambung tinggi karena banyak pengusaha yang ingin beriventasi disini dan akan menjadi kota baru bila pembangunan infrastrukturnya selesai.

Bila tidak mempunyai pegangan penghasilan, maka ketika tanahnya ditawar akan dilepas dan pindah ke luar kota Surabaya. Oleh karena itu, Risma meminta agar warga kecamatan Pakal tidak usah takut mencoba dan dikritik untuk memasuki dunia UKM.

“Wong saya jadi Wali Kota juga banyak diejek. Jangan mudah menyerah. Saya ajarkan untuk menjadi terhormat dan jangan suka menaruh tangan dibawah atau meminta-minta,” pesannya.

Tri Rismaharini berjanji, bahwa para pelaku UKM di PE mumpung ada peluang, pihak Pemerintah Kota) Pemkot Surabaya akan membantu penjualan produk-produk yang dihasilkan.Mulai dari pameran di luar negeri sering dilakukan pihaknya melalui Dinas Perdagangan dan banyak dibangunkan sentra PKL di kota Pahlawan untuk menampung para UKM.

Risma mencontohkan, salah satu pelaku PE sejak tahun 2010 lalu, bu Wiwid dulunya hanya mencari enceng gondok. Sekarang berkat ketekunannya, san suami yaitu Pardi tidak lagi kerja dan sibuk membantu istrinya untuk berproduksi.

Juga ada Choirul Mahpuduah warga Rungkut Lor dari UKM Pawon Kue yang sukses kini membantu 1 kampung dengan 65 pekerjannya untuk bekerja padanya. Padahal dulunya, Choirul adalah pekerja pabrik PT Ria Star yang telah di PHK.

“Kami ajarkan ibu bapak sekalian kemerdekaan untuk berwira usaha. Ke dua orang ini contoh kecil kesuksesan dari pelatihan PE yang diadakan setiap Sabtu dan Minggu di Kaza,” tukasnya. (Red/Hum)