Akibat Pengerjaan Tiang Pancang, Fraksi PKB Sebut PDAM Itu Korban

oleh

Surabaya – Aliran air PDAM mati alias tidak mengalir akibat pengerjaan proyek tiang pancang dikawasan Perumahan Puri Mas Gunung Anyar

Pengerjaan proyek dilakukan oleh pihak kontraktor ini menyebabkan kerusakan pipa PDAM berdampak luas kepada masyarakat.

Menanggapi hal itu, Fraksi PKB menyebutkan bahwa pemkot dinilai blunder tidak mau belajar dari kejadian yang sebelumnya pernah terjadi

“Ya kembali lagi pemkot blunder,” ujar Mahfudz Wakil Ketua Fraksi Minggu, (08/03/2020) ditemui disela sela sapa warga bersama Machfud Arifin Calon Walikota Surabaya.

Sekretaris Komisi B ini menjelaskan, artinya pemkot tidak pernah belajar dari kejadian sebelumnya.

“Kita kasik contoh yang lalu pemkot pada saat membuat alun alun bawah tanah, bocor nggak karu karuan,” ungkap Mahfudz.

Menurut Mahfudz, seharusnya pemkot mengantisipasi sebelumnya bahwa lalu lintas bawah tanah itu tidak sembarangan.

“Sebenarnya PDAM itu korban dari kecerobahan pemkot,” kata Mahfudz.

Pemkot, menurut Mahfudz, ketika mengeluarkan terkait periizinan seharusnya tahu dibawah tanah itu ada apa saja agar tidak terjadi kejadian semacam ini sehingga menimbulkan dampak luas ke masyarakat

“Kejadian itu saja berapa banyak masyarakat menjadi korban tidak dapat air PDAM yang ada di beberapa kecamatan,” katanya.

Selain itu, Mahfudz juga menyesalkan atas adanya salah satu stament dari pak Hepi yang mengatakan “Kita Ambil Hikmatnya”

“Iku ngawor, kita itu tidak perlu diajari ilmu hikmah,” ucap Mahfudz.

Atas kejadian itu, Pihaknya meminta pemkot harus koordinasi dengan pihak terkait seperti pihak Telkom dan PDAM.

“Terutama dengan PDAM, kalau soal kabel telkom paling 1 atau 2 jam selesai diperbaiki, kalau pipa PDAM paling cepat 3 hari apalagi yang skalanya besar,” pungkasnya. (irw)