Wonosalam – Sektor pertanian kopi di jawa timur binaan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dikatakan tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi covid-19.
“Alhamdulillah sektor pertanian (kopi) di jawa timur tidak terlalu terpengaruh oleh covid-19,” ujar Difi Ahmad Johansyah Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur. Jumat (27/11/2020) malam.
Bahkan, kata Difi, meningkat terus terbukti dengan mengikuti festival beberapa waktu lalu sehingga kopi habis terjual.
“Jadi saya sampaikan pertanian kopi sebenarnya sama sekali tidak terkena dampak covid,” katanya.
Kecuali, menurut dia, pertanian kopi terkena hama dan segala macam, tapi demand naik terus, bahkan ada yang bilang di tahun 2045 dunia kehabisan kopi.
“Ada yang bilang kemarin, dunia akan kehabisan kopi, itu ahlinya bilang begitu,” ungkapnya.
Ketika orang bertanya soal bisnis pertanian, pihaknya menjelaskan, kalau soal bisnis pertanian yang bagus adalah kopi.
“Menurut saya yaitu bisnis pertanian yang bagus ya ini kopi dan meningkat lumayan,” terangnya. ditemui usai sambutan acara Cangkruk”an Bareng Media di Wonosalam Jombang Jatim
Difi menambahkan, pihaknya tidak hanya bicara kopi jawa timur, tapi juga mencari kopi daerah daerah lain pada tahun lalu.
“Itu semuanya habis,” katanya
Tantangan bisnis pertanian kopi, menurut Difi, membuat kualitas mutu kopi yang konsisten yang dinilai sulit, karena negara indonesia sangat di pengaruhi oleh musim.
“Seperti cara mengeringkan kopi di setiap daerah beda beda, ada hujan dan ini tantangan tersendiri,” terangnya
Sehingga, menurut Difi, kopi – kopi yang sudah baik, tinggal bagaimana cara meningkatkan produksifitasnya karena demand.
“Selama ini sektor pertanian kopi di jawa timur bagus,” pungkasnya. (irw)