Tahun 2021, BI Jatim Fokus Kembangkan UMKM Berbasis Kopi

oleh

Wonosalam – Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur menggelar media gathering di Wonosalam Kabupaten Jombang Jawa Timur.

Acara ini mengusung tema Kopi diikuti puluhan wartawan ekonomi dari berbagai media cetak dan elektronik.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah menyampaikan, acara media gathering kali ini dari awal diharapkan tema kopi.

“Saya tahu ada beberapa teman teman yang sudah pengalaman membuat cafe, kopi dan segala macam, kita lebih mendalam ke arah kopi,” ujarnya. Jumat (27/11/2020) malam.

Kenapa kopi, menurut dia, karena Bank Indonesia sekarang hingga tahun depan banyak fokus mengembangkan UMKM berbasis kopi.

“Jadi kita ke wonosalam kita tidak memakai istilah binaan, tapi mendampingi untuk membantu losting,” kata Difi.

Kenapa membantu rosting, menurut dia, karena kelemahan utama kopi kopi petani adalah pengelolaan pasca panen.

“Itu kelemahan utamanya,” ungkap Difi.

Kalau soal bibit, pihaknya menilai bagus dan jawa timur mempunyai potensi besar.

“Kalau saya ngomong surabaya jawa timur potensi besar,” kata Difi.

Akan tetapi, pihaknya menyampaikan memohon maaf karena kopi favoritnya adalah kopi rock mandailing yang asli dan gayo land.

“Tapi akhir akhir ini muncul lagi ada celebes,” kata Difi.

Meski mengaku bukan ahli kopi, dia menilai kopi wonosalam bagus karena pihaknya menyukai kopi arabika.

“Saya menyukai arabika, karena tidak pakai gula ataupun susu dan arthetisnya terasa lama,” kata Difi.

Kopi, menurut dia, sekarang sudah menjadi lifestyeal terbukti makin banyak menjamur cafe dan segala macam termasuk di negara maju sudah mulai.

“Permintaan kopi semakin lama semakin banyak, jadi saya sampaikan bahwa salah satu bisnis yang bagus adalah bisnis tanam kopi,” kata Difi.

Apalagi, kata dia, mempunyai lahan besar 200 hektar bisa menjadi bisnis yang menguntungkan.

“Kami baru baru ini mengumpulkan binaan kopi Bank Indonesia mulai surabaya hingga jember,” kata Difi.

Selain itu, juga mengundang SCIE termasuk pakar kopi untuk memberikan pelatihan agar petani kopi bisa menghasil kopi terbaik.

“Baik itu brembing maupun ross sesuai standart yang umum berlaku di dunia,” kata Difi.

Bisnis kopi, kata dia, salah satu prosfek yang besar, dan di sisi lain Wonosalam Jombang juga punya potensi wisata yang besar.

“Alhamdulilah hotel dan restoran disini sudah mulai pulih kembali itu yang kita harapkan,” tutup Difi.    (irw)