Diduga Ada Pedagang Terindikasi Positif Covid-19. Pasar Jojoran Ditutup

oleh

Surabaya – Penutupan sementara Pasar Jojoran diwilayah RW 13 Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng Surabaya bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

“Sesuai yang saya sampaikan kepada teman teman tujuan kita untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, salah satunya menutup sementara pasar jojoran ini,” ujar Suprayitno Camat Gubeng Surabaya. Selasa (05/05/2020) pagi.

Penutupan sementara, menurut mantan Camat Bulak Surabaya ini karena diduga atau ditenggarai (positif covid-19) sudah ada keterangan dari dokter, bahwa ada salah satu pedagang termasuk keluarganya masuk sakit.

“Kalau saya sebutkan tidak etis lah,” katanya. saat ditemui wartawan diruang kerja kantor kecamatan gubeng surabaya.

Adanya dugaan (positf covid-19) ini, Suprayitno menjelaskan, paling tidak ada gerakan cepat dari tokoh masyarakat baik itu Pak RT dan RW serta warga sekitarnya mendukung juga keinginan dari bawah penutupan pasar ini.

“Keinginan untuk itu (Penutupan) dari bawah dan disampaikan kepada kita (Camat) kemudian saya undang kesini untuk koordinasi dan segera kita lakukan penutupan ini,” paparnya.

Sebelum penutupan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi selama dua dan mulai hari ini senin (05/05/2020) pelaksanaan penutupan ini merupakan upaya yang sudah dilakukan didukung oleh Satpol PP Kota dalm melakukan garis polispol dibeberapa pintu masuk pasar.

“Kita juga melakukan penyemprotan disinfektan dua hari sekali,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan imbauan kepada seluruh pengurus kampung termasuk pengelola pasar agar bekerja sama dengan pemerintah kota untuk saling mendukung.

“Tapi pedagang pasar kalau di imbau ya seperti itu mengatakan tidak berdagang di pasar tapi di depan rumah,” ucap Suprayitno saat nemui salah satu pedagang pasar jojoran.

Penutupan sementara Pasar Jojoran ini mendapat tanggapan dari Ketua RW 13 Kelurahan Mojo Surabaya Budi Hasan mengatakan, kalau berbicara masalah ekonomi kerakyatan pihaknya mengaku agak keberatan.

“Tapi untuk skala besar soal kesehatan kita bisa menerima keadaan (Penutupan) itu,” kata Budi Hasan saat ditemui dilokasi pasar jojoran.

Tetapi, menurut Budi, semua harus bekerja sama dan jangan separuh separuh artinya ada semacam penjagaan yang rutin dilakukan dari pihak pemerintah kota sehingga ini benar benar bisa ditaati dan penutupan sementara selama 14 hari itu maksimal.

“Jika kalau 7 hari tidak ada indikasi yang terpapar corona, kalau bisa dibuka (Pasar) kembali agar warga tidak bingung mau belanja kemana tapi tetap kita menjaga protokol kesehatan,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu pedagang pasar mengaku pasrah pasar jojoran ditutup sementara, namun ia juga mengaku keberatan karena tidak ada pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari keluarganya.

“Ya mau gimana lagi, tapi saya juga agak keberatan,” ucap salah satu pedagang sayuran yang tidak mau disebutkan namanya.

Dari pantaun, meskipun pasar jojoran sudah ditutup sementara, namun sejumlah pedagang masih nampak berjualan di pinggir jalan kampung tersebut, bahkan ada juga di depan rumah warga sehingga satpol pp terpaksa melakukan penertiban.

Selian itu, Informasi didapat keberadaan pasar jojoran diwilayah RW 13 Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng Surabaya tersebut dikelola oleh perorangan dihuni kurang lebih 200 pedagang sebagian pelimpahan dari Pasar Karang Menjangan pada saat pelebaran jalan tahun 1990 lalu. (irw)