Kebijakan Sistem Transportasi Publik Era New Normal Dinilai Penting Gairahkan Ekonomi

oleh

Surabaya – Kegiatan diskusi yang digagas oleh A Hermas Thony Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. Senin (21/09/2020) siang.

Diskusi dengan tema kebijakan sistem transportasi publik di era new normal dalam rangka untuk menggairahkan bisnis di Surabaya ini penting dilakukan.

“Kami melakukan (diskusi) ini mengambil tema tentang kebijakan sistem transportasi publik di new normal dalam rangka menggairahkan bisnis di surabaya,” ujar A Hermas Thony Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. Senin (21/09/2020)

Menurut Penasehat Fraksi Partai Gerindra ini, diskusi untuk mendapatkan masukan dari pengamat, praktisi, akademisi maupun masyarakat.

“Terkait dengan kesulitan publik dan pandemi wabah covid 19 yang terjadi saat ini,” katanya.

Menurut ia, ada shok ekonomi yang terjadi di masyarakat di tengah pandemi covid-19 banyak bisnis tidak berjalan bahkan mati.

“Tentunya banyak butuh bantuan bantuan,” tuturnya. kepada wartawan usai diskusi.

Terkait itu, A Hermas Thony sapaan akrab Thony ini, pemerintah sekarang berfokus untuk bagaimana melakukan pemulihak ekonomi melalui intruksi presiden tentang progam pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang harus diterjemahkan pada tingkatan lokal.

“Terhadap itu, kami mencoba urai satu persatu dari perspektif transportasi seperti tadi sudah di urai dapat banyak masukan dari pengamat, akademisi dan praktisi itu menjadi refrensi kami ,” katanya

Lanjut Ia, mungkin besok atau lusa juga membutuhkan masukan lagi tentang jalur distribusi yang dinilai ada kemandekan.

“Ketika pandemi menjadi wabah dunia banyak komoditi impor ternganggu arusnya masuk ke dalam negeri,” kata Thony.

Berkaitan dengan itu juga, kata ia, proses pergerakan ekonomi masyarakat dan pelaku bisnis terhambat bahkan memberikan kontrubisi yang signifikan terhadap penurunan ekonomi.

“Untuk itu kami mencoba bersaing dengan pihak eksekutif yang mungkin kosong dengan ide ide yang segar agar bisa kita suporting,” kata Thony

Ia menambahkan, eksekutif bisa berkembang dengan kepentingan internsnya sendiri maka, pihaknya bisa mengintervensi.

“Agar kita satukan saling mengisi antara apa yang digagas oleh eksekutif sama legislatif bisa sinkron,” tutur Thony

Tidak kalah penting, menurut ia, hasil diskusi bisa menghasilkan sebuah pemikiran bagaimana regulasi yang tepat untuk dikeluakan dalam rangka memberikan stimuli kepada masyarakat agar supaya dalam melakukan bisnis ada kepastian sehingga bisa jalan.

“Di era normal ini tidak menjadi sebuah sesuatu yang menakutkan justru menjadi harapan baru untuk bangkitnya ekonomi dalam upaya mensejahterakan masyarakat bisa tercapai,” terang Thony.

Sementara itu, transportasi dari sisi politik, Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf menilai, sekarang tidak terasa dan seakan akan cocok dengan harapan

“Karena sedikit banyak pengaruh covid-19 ini orang berseliweran itu terkurangi,” katanya.

Ketika covid-19 selesai, kata ia akan mengalami kemacetan lagi dan berjubel jubel lagi, walaupun tadi sudah dikatakan regulasi tidak ada problem

“Sebelum covid-19 jalur MERR biasanya lancar kalau saya lewat situ,” ungkap Musyawak.

Namun bagaimanapun, menurut ia, kenapa harus MERR II C, dan Ring Road, semua itu perencanaan yang ditempel dengan kepentingan

“Kepentingan yang paling utama adalah pengembang,” kata Musyawak.

Menurut ia, begitu melewati jalur utama otomatis tanahnya lebih mahal dan perencanaan gambar dalam diskusi tadi.

“Bisa saya simpulkan beberapa pengembang saja yang untung utamanya adalah pakuwon,” pungkasnya.  (irw)