Komisi A Minta Baznas Kota Surabaya Optimalkan Program Bantuan untuk Warga Kurang Mampu

oleh

Surabaya – Komisi A DPRD Surabaya menggelar rapat koordinasi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya. Senin (10/10/2022)

Wakil Ketua Komisi A Camelia Habiba mengatakan, Komisi A mengundang rapat dengan Baznas kota Surabaya bertujuan untuk sinergitas dan saling mengenal  terkait progam Baznas.

“Karena Baznas adalah lembaga pemerintahan non skruktural jadi Baznas adalah bagian dari pemerintahan,” ujar Camelia Habiba. ditemui usai rapat

Sejak SOTK dan Tata tertib (Tatib) yang baru, kata politisi PKB ini, komisi A yang bermitra dengan bagian pemerintahan di dalamnya ada bagian kesra.

“Otomatis Baznas merupakan mitra dari komisi A dan kami sangat mengapresiasi kinerja Baznas,” ucapnya.

Baznas, menurut politisi PKB ini, selama ini bisa menjadi solusi, ketika program –  program yang tidak bisa diintervensi oleh  pemerintah kota karena terkendala oleh regulasi maupun anggaran.

“Baznas bisa hadir ditengah tengah masyarakat untuk memberikan solusi contoh misalkan kegiatan progam bedah rumah,” terangnya.

Jika bedah rumah bersumber dari APBD Habiba menjelaskan, ada regulasi yang mewajibkan status tanah, namun untuk progam dari Baznas itu menurut ia, lebih fleksibel

“Cukup fakta integritas yang dikeluarkan oleh RT, RW dan Kelurahan sehingga masyarakat bisa mengakses progam progam itu,” tuturnya.

Cacatan komisi A kepada Baznas, kata Habiba berharap lebel Baznas lebih dioptimalkan programnya di tingkat bawah agar tidak berkembang, bahwa bantuan ini bukan dari kelurahan maupun kecamatan.

“Karena selain bertanggung jawab pada anggaran kepada pemerintah kota, Baznas juga harus tanggung jawab secara moril kepada orang yang memberikan atau menitipkan zakat dan shodakohnya,” tuturnya

Meski demikian, kata Habiba, agar penyalurannya jelas  kemana dan pihaknya meminta Baznas optimalkan program bantuan untuk warga kurang mampu di media sosial (Medsos) Baznas sebagai bentuk pertanggung-jawaban secara moril sehingga programnya bisa transparan terlihat oleh pemerintah dan warga kota Surabaya.

“Semakin sumbernya (Amil Zakat) ini  banyak yang tidak hanya dari ASN saja, tetapi stakeholder dan swasta, saya juga berharap anggota dewan bisa menitipkan zakat shodakohnya kepada Baznas,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya Muhammad Hamzah mengatakan, rapat  kali ini dengan komisi A adalah silaturahmi untuk memperkenalkan Baznas Kota Surabaya

“Karena kami (Baznas Kota Surabaya) baru terbentuk sudah berjalan 1 tahun, dilantik pada 25 Oktober 2021 perlu ada sinergi dengan dewan khususnya Komisi A,” ujar Muhammad Hamzah.

Baznas sebagai Lembaga Pemerintahan non skruktural, yang bersama Stakeholder Forkompinda termasuk DPRD Surabaya ini, menurut Hamzah, ada kesamaan visi tentang masalah program yang ada di Baznas.

“Semua masyarakat bisa tau mengakses dan menerima manfaat dari zakat yang diberikan dan yang sudah diamanatkan kepada Baznas,” katanya.

Untuk itu, lanjut Hamzah, Baznas mampu disposisikan sesuai dengan rencana yang sudah disepakati di anggaran tahun 2022.

“Tadi kita juga menyampaikan bahwa kita akan membikin rencana anggaran tahun 2023 di bulan Desember,” katanya

Maka itu, kata Hamzah, membutuhkan masukan dari Komisi A dirasa sangat penting untuk program Baznas agar  semakin baik menyentuh kepada masyarakat sehingga bisa dilihat dan dimonitoring

“Karena kami (Baznas) menjalankan bukan hanya di dunia saja, tetapi amanat dan amanat itu  berat,” katanya

Menurut Hamzah, karena amil zakat ini harus betul betul sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk masyarakat yang berhak menerima progam bantuan.

“Ini harus betul betul sesuai dengan tugas dan fungsi kepada masyarakat,” katanya

Terkait program Baznas, Hamzah menjelaskan, ada  5 pilar yang akan diberikan kepada masyarakat fakir miskin, dan lain sebagainya.

“Yaitu Surabaya Cerdas, Surabaya Sehat Surabaya Berdakwah, Surabaya Berjaya dan Surabaya Sigap,” katanya

Surabaya cerdas ini, menurut Hamzah, mungkin sudah beberapa kali pihaknya melakukan bantuan untuk masyarakat MBR atau miskin yang tidak mampu membayar sekolah.

“Termasuk beberapa yang punya hutang karena tidak bisa menebus ijasahnya,”  katanya.

Hal itu, Hamzah mengaku, sudah melakukan ada kurang lebih 600 orang yang sudah diselesaikan dan belum lagi tunggakan

“Termasuk beasiswa beberapa SMP yang tidak lolos zonasi, kita beri santunan beasiswa terutama bagi masyarakat MBR,” terangnya

Surabaya sehat, kata Hamzah, setiap bulan tidak kurang ada 100 kursi roda diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan itu.

“Termasuk ada alat dengar, alat tangan dan  kaki buatan atau palsu untuk mereka yang membutuhkan itu,,” katanya

Untuk kemanusiaan, lanjut Hamzah, ada bedah rumah, jamban sehat, dan pihaknya berkeinginan membantu karena jamban adalah faktor awal dari kesehatan.

“Kami Baznas juga harus turun untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk membuat jamban,” katanya

Masyarakat saat ini, kata Hamzah, banyak yang sudah mempunyai jamban, tetapi  tidak sehat banyak dibuang ke selokan dan lain sebagainya.

“Ini edukasi bagi kita bagaimana punya jamban sendiri yang sehat maka Baznas akan membantu masyarakat,’ katanya

Dengan anggaran ini, kata Hamzah, pihaknya akan mencoba program 1000 jamban di kota Surabaya sampai bulan Desember.

“Insya Allah, kita akan mencoba dengan progam 1000 jamban di kota Surabaya,” pungkasnya.  (irw)