Miris, Tinjau Puskesmas Peneleh, Fraksi PKB Temukan APD Berupa Jas Hujan

oleh

Surabaya – Setelah menggelar jumpa press, Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya langsung meninjau di dua tempat yakni kelurahan Genteng Kecamatan Genteng Surabaya dan Puskesmas Peneleh Kelurahan Peneleh Kecamatan Genteng Surabaya.

Tujuan peninjauan ini untuk memastikan sejauh mana perkembangan penangganan dan pencegahan antisipasi penyebaran virus corona (Covid 19) yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Bendaraha Fraksi PKB Camelia Habiba mengatakan, ini adalah bentuk cinta ke masyarakat dan pihaknya mengaku bangga bahwa kinerja kelurahan Genteng sudah melakukan SOP seperti tempat cuci tangan dan masker yang sudah tersedia bahkan minuman kesehatan juga sudah ready

“Kita tadi mengecek stoknya apakah sudah memenuhi atau tidak,” ujar Camelia Habiba Bendaraha Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya. Selasa (24/03/2020) siang di kelurahan Genteng Kecamatan Genteng Surabaya.

Kelurahan Genteng ini, menurut Wakil Komisi A ini, berada di tengah kota kemungkinan masyarakatnya juga sudah peduli maupun pihak swasta yang juga ikut campur tangan dan itupun sudah okey.

“Cuma yang terpenting adalah sosialisasi kesehatan dan lingkungan itu yang terpenting,” katanya.

Hal itu, Habiba meminta untuk disampaikan kepada RT / RW terkait memposting hal hal yang informasinya belum jelas sehingga kekeuatiran masyarakat tidak semakin mencemaskan.

“Ayo kita sama sama menjaga anti hoaks, bijak dalam bermedsos itu salah satu materi yang di sosialisasikan kepada masyarakat,” tegasnya.

Terkait bahan penyemprotan, Habiba menjelaskan, bahwa isu yang menyatakan bahwa bahan baku penyemprotan ini kurang ramah lingkungan karena ada gambar binatang binatang.

“Kita akan cek ke labotarium sore ini akan kita kirim ke Lab swasta yang netral sehingga nanti hasilnya akan kita publikasikan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Sehingga, Pihaknya menegaskan, tidak ada lagi hoax atau informasi yang akan mencemaskan masyarakat, karena menurut Ia, ada masyarakat yang tidak mau diseprot rumahnya apalagi masjid karena ada kekuatiran ini tidak ramah lingkungan.

“Ayo kita bersama sama DPRD dan Eksekutif bersama masyarakat untuk bergandengan tangan menhadapi corona dan saya yakin corona akan berlalu,” tuturnya.

Sementara itu, Lurah Genteng Surabaya Nuriati mengaku bangga karena Anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PKB Surabaya sangat memperhatikan kepada kelurahan dan masyarakat genteng.

“Kedepannnya kami juga ingin bimbingan agar kami dan warga kelurahan genteng bisa memahami dan mengerti dalam sosialisasi pencegahan virus corona ini,” ujar Nuriati Lurah Genteng Surabaya.

Adanya wabah virus corona ini, Nuriati menjelaskan, bahwa warga yang meminta penyemprotan namun pihaknya mengaku membeli alat sendiri untuk dibantu dalam mengoplosannya bahkan kecamatan juga menyediakan itu.

“Alhamdulillah tidak warga yang terpapar virus corona, ya mudah mudahan jangan sampai warga kami terkena,” ungkapnya.

Selain meninjau di kelurahan Genteng, Fraksi PKB juga meninjau ke Puskesmas Peneleh diwilayah Kelurahan Peneleh Kecamatan Genteng Surabaya menemukan Alat Pelindung Diri (APD) yang kurang memenuhi standart bahkan dinilai menyedihkan.

“Kunjungan di Puskesmas (Peneleh) Ini sangat menyedihkan ya,” ujar Habiba.

Menurut Habiba, ketika para pahlawan (Medis) ini tidak dilindungi secara maksimal soal standart (SOP) operasional tidak dilakukan untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk segera mengambil seluruh dana cadangan yang ada di APBD untuk diberikan apa yang dibutuhkan oleh tim medis.

“Jangan sampai tim medis ini fokus kepada masyarakat saja, justru orang yang menyelematkan masyarakat ini hingga terlupakan,” katanya.

Habiba menjelaskan, apa yang menjadi kebutuhan seperti APD yang digunakan tadi nampak terlihat seperti jas hujan ekonomis, ini surabaya jangan kebangetan padahal memakai anggaran APBD Surabaya.

“Ini karena fokus ke masyarakat hingga terlengankan,” katanya saat meninjau puskesmas Peneleh Surabaya.

Pihaknya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada tim medis puskesmas peneleh dan berjanji ini akan dibawa untuk melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

“Ini akan kita bawa untuk koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala UPDT Puskesmas Peneleh (Plt) Drg Teguh Rahayu mengatakan, mungkin soal APD ini yang kurang memenuhi standart (SOP) namun untuk masker dan Hand Sanitizer sudah standart.

“APD yang standart itu menutupi seluruh badan agar kita terlindungi dari virus,” kata Drg Teguh Rahayu sapaan akrab Drg Yayuk.

Drg Yayuk menjelaskan, meskipun APD ini belum memenuhi standart namun pihaknya berupaya untuk agar teman teman medis di garda depan ini minimal bisa terlindungi dari virus.

“Karena jarak antara pasien dengan tim medis ini kurang dari satu meter saat melakukan tugasnya,” paparnya.

Untuk itu, pihaknya berharap, agar dalam pelayanan kesehatan dibutuhkan APD yang standart untuk tim medis di Puskesmas Peneleh agar bisa terlindungi dari wabah virus corona (Covid-19) yang sangat mengkuatirkan.

“Semoga kami bisa terlindungi juga dari virus corona ini,” pungkasnya. (irw)