Surabaya – BSO – Mei nanti, Surabaya akan semarak dengan berbagai gelaran acara menarik yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ataupun bekerja sama dengan pihak swasta untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724.
Sepanjang Mei 2017 ini, sedikitnya ada enam acara utama yang telah dipersiapkan Pemkot untuk memanjakan masyarakat Surabaya. Ada Surabaya Health Season (SHS), Surabaya Shopping Festival (SSF), Surabaya Fashion Parade, Parade Budaya dan Bunga, Festival Rujak Uleg, Pasar Malam Tjap Toendjoengan dan lain-lainnya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menegaskan, agenda peringatan HJKS tahun ini akan sedikit berbeda dengan peringatan di tahun-tahun sebelumnya. Ini karena puncak peringatan HJKS pada 31 mendatang, sudah akan memasuki bulan puasa Ramadan.
“Karena sudah memasuki bulan puasa, tentunya kemasan nya agak berbeda. Bila dulu ada pesta rakyat dan potong tumpeng, tahun ini tentunya berbeda. Tapi untuk agenda lainnya seperti parade budaya, SSF dan bunga juga festival rujak uleg, masih sama” jelas wali kota kepada wartawan di ruang kerja nya, Rabu (19/4).
Bahkan, sambung wali kota, semarak peringatan HJKS tahun ini tidak hanya dipusatkan di bulan Mei. Selepas Mei, juga masih akan ada beberapa kegiatan. Salah satunya Surabaya Great Expo yang dulunya digelar di bulan Mei, tahun ini digelar di bulan Agustus. “Agustus nanti juga akan ada Surabaya International Maraton,” sambung wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Penempatan agenda pada bulan Agustus tersebut bukannya tanpa maksud. Menurut wali kota, dengan ada agenda digelar selepas Mei, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan, utamanya wisatawan luar negeri ke Surabaya tetap tinggi. Sebab, di tahun sebelumnya, ketika bulan Mei, angka kunjungan ke Surabaya sangat tinggi. Utamanya dengan adanya beberapa agenda HJKS seperti SSF dan SHS maupun parade budaya dan bunga. Namun, selepas Mei, jumlah kunjungan menurun.
“Dulu, setelah HJKS, jumlah kunjungan turun. Makanya itu, kami buat agenda di bulan Agustus untuk menggenerik ekonomi di Surabaya,” sambung wali kota sarat prestasi ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Widodo Suryantoro mengatakan, dinas nya telah berupaya agar serangkaian acara yang sudah disiapkan, bisa berjalan semarak. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi acara sedini mungkin. Dia mencontohkan, untuk acara Parade Budaya dan Bunga yang digelar pada 7 Mei dengan start dari Tugu Pahlawan menuju Balai Kota, Disbudpar sudah menyampaikan ‘woro-woro’ sejak bulan Februari lalu. Harapannya, acara yang rutin digelar tiap tahun ini akan lebih semarak dengan lebih banyak peserta dan juga lebih banyak warga yang ikut serta.
“Event-event yang akan digelar, kami sekarang menginformasikan jauh-jauh hari agar HJKS tahun ini bisa lebih semarak. Hasilnya, seperti Parade Budaya dan Bunga, peserta tahun ini jumlah nya dua kali lipat dibanding tahun lalu. Acaranya juga akan digelar pagi hari agar ada lebih banyak masyarakat yang menyaksikannya,” sambung Widodo.
Selain itu, Disbudpar juga melakukan beberapa sentuhan baru agar acara yang rutin digelar tahunan ini tidak berjalan begitu-begitu saja. Tetapi menjadi lebih segar dan kekinian. Salah satu sentuhan baru itu akan dilakukan di acara Festival Rujak Uleg yang akan digelar di sepanjang Jalan Kembang Jepun pada 14 Mei mendatang. Bila sebelumnya, Festival Rujak Uleg digelar dengan konsep masing-masing peserta memakai konsep yang unik bahkan nyeleneh untuk kemudian menguleg rujak di meja berderet panjang yang telah disiapkan panitia, maka tahun ini akan dibuat improvisasi.
“Tampilan Festival Rujak Uleg tahun ini akan berbeda. Kalau kemarin-kemarin kostum hanya dipakai saja, ini nanti akan ada semacam cat walk nya. Jadi kostum nya akan diparadekan. Kami juga mengundang tamu dari luar negeri dan mereka mengenakan pakaian khas dari negaranya. Semisal tamu dari Jepang akan mengenakan kimono,” sambung mantan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian ini. (red/hum)