Rapat Evaluasi Triwulan, Komisi C Minta DKRTH Dahulukan Skala Prioritas

oleh

Surabaya – Komisi C menggelar rapat evaluasi triwulan mengundang Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya.

Ketua Komisi C Baktiono mengatakan bahwa DKRTH sudah maksimal sesuai dengan porsi anggaran yang diterima dari Pemerintah Kota

“Pemasukan kita hanya 7 persen,” ujar Baktiono. Selasa (23/03/2021) ditemui usai rapat.

Di triwulan ini, menurut dia, seharusnya bisa sampai 30 persen jika keadaan normal, sehingga pendapatan yang ada bisa dibagi ke dinas atau OPD yang ada di kota surabaya

“Yang menjadi prioritas itu apa yaitu di bidang kesehatan tidak boleh dikurangi,” katanya.

Menurut Politisi PDIP ini, karena menyangkut kesehataan warga masyarakat, selain itu di bidang pendidikan juga tidak boleh dikurangi.

“Kita kan kebagian wajib belajar 9 tahun jadi tetap dilaksanakan termasuk juga bantuan bantuan sosial,” katanya

Sedangkan untuk pemeliharaan taman dan penanggulangan sampah, kata dia, harus tetap berjalan sehingga pelayanan masyarakat tidak berhenti.

Disamping itu, lanjut dia, dump truk dan pembelian bahan bakar minyak serta pengangkutan sampah juga harus tetap dilaksanakan seperti biasanya

“Tapi untuk pembangunan pembangunan yang baru masih ditangguhkan sambil menunggu keadaan dan pemasukan pendapatan yang normal,” katanya

Pendapatan daerah saat ini, menurut dia menurun dratis, dan ia menyampaikan penerimaan pendapatan daerah terbesar adalah pajak, hotel, dan restoran

“Untuk penghuni hotel saat ini juga turun dratis, apalagi pengunjung restoran juga turun dratis,”ungkapnya

Sehingga pemasukan untuk retribusi dan pajak termasuk pajak parkir di mall, kata dia, juga turun dratis sehingga pendapatan banyak berkurang

“Maka skala prioritas yang didahulukan,” katanya.

Plt Kepala Dinas DKRTH Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, selama kondisi pandemi masih melakukan kegiatan yang rutin.

“Terutama kalau di DKRTH terkait dengan sampah, pengelolaan sampah, dan daur ulang seperti itu,” Anna Fajriatin

Pencapaian selama triwulan, kata dia 12,47 persen meliputi pengangkutan sampah, pengaturan sampah di rumah pompa.

“Juga terkait dengan pembayaran rutin satgas kami, karena satgas kami cukup banyak ada 3800 ribu,,” terangnya.

Selain itu, terkait perantingan pohon di penghujung musim hujan, lanjut dia, tetap dilakukan berdasarkan dari pengajuan warga.

“Ada juga dari evaluasi teman teman yang keliling, satgas pemantaun dan taruna pada saat ada kejadian,” pungkasnya. (irw)