Rapat Soal Persiapan Bus Baru, Komisi C Usulkan ASN dan Anak Sekolah Gratis

oleh

Surabaya – Komisi C menggelar rapat dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya membahas persiapan bus baru bantuan dari Kementerian Perhubungan RI kepada Pemerintah Kota Surabaya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, rapat dengan komisi C lebih mengarah kearah kebijakan terkait personal surabaya bus bantuan dari pemerintah pusat dengan sistim pray order service

“Kami tadi menjelaskan rencana rencana 6 rute yang kita usulkan ke Menhub dan sudah proses lelang sekarang,” ujar Irvan Wahyudrajat. Selasa (25/05/2021) ditemui usai rapat dengar pendapat.

Untuk itu, pihaknya berharap, dengan adanya tambahan 6 rute bisa beroperasi di kota surabaya pada akhir tahun 2021 ini.

“6 rute itu, 2 diantaranya menggunakan bus listrik,” terang Irvan.

Dengan adanya tambahan enam rute ini, pihaknya kembali berharap agar bisa melayani semua asal tujuan di surabaya secara lebih merata dengan lebih pendek.

“Paling tidak 10 menit ada pelayanan Surabaya bus,” katanya.

Jumlah bantuan, dia menjelaskan, ada total 120 bus dengan 6 rute, dan setiap rute masing masing 20 rute, dan bantuan bus masih dalam proses lelang.

“Insya Allah akhir tahun (2021) ini bisa beroperasi,” tegasnya.

Untuk sistim pembayaran, kata dia, nantinya ada subsidi dari pemerintah pusat dan sebagaian dari penumpang yang akan menggunakan sistim non tunai atau cash less

“Sistim yang akan kita gunakan non tunai (cash less),” kata Irvan.

Dengan adanya tambahan rute, ditegaskan kembali, nantinya pelayanan akan lebih banyak menjangkau semua wilayah, kemudian juga haedwienya atau antar kesediaan bus setiap halte akan lebih pendek.

“Kalau sekarang 30 menit, mungkin nanti akan bisa 10 sampai 15 menit,” terang Irvan.

hal itu, kata dia, akan disinergikan dengan surabaya bus yang sudah ada, lalu kemudian dengan angkutan vider yaitu angkot – angkot yang sudah ada, sehingga vider atau angkot akan menjadi pengumpan bagi surabaya bus kedepan.

“Termasuk yang dari servis servis,” pungkas Irvan.

Ketua Komisi C Baktiono mengatakan, dalam rapat pihaknya sengaja mengundang Dinas Perhubungan Kota Surabaya terkait dengan rencana persiapan suroboyo bus yang baru.

“Yang sementara ini sudah ada dan ini juga akan ada tambahan (Bantuan Bus) dari Kementerian Perhubungan,” ujar Baktiono.

Maka itu, Komisi C berkeinginan mengetahui desain, peruntukan dan rutenya seperti apa lalu bagaimana, karena itu, kata dia, tadi sudah banyak disampaikan gagasan dan usulan baik dari Dinas Perhubungan maupun komisi C.

“Bahwa busnya ini beda dengan bus lainnya milik Damri,” kata Baktiono.

Karena, menurut Legislator PDIP ini, low deck atau pendek memudahkan warga masyarakat untuk naik maupun turun dan bus sudah di desain sebagus mungkin agar bisa ada tarik masyarakat untuk naik.

Untuk bahan bakar, lanjut dia, ada yang menggunakan BBG dan ada juga ada listrik yang memakai seperti aki mobil listrik lainnya dengan tujuan untuk mengurangi polusi udara.

“Dan kenyamanan yang ditawarkan oleh bus suroboyo ini agar warga masyarakat nantinya beralih dari sistem transportasi yang saat ini adalah mess publik raived transportation, artinya transportasi masal pribadi,” kata Baktiono.

Transportasi masal pribadi ini, menurut dia, dinilai sangat mengganggu warga kota surabaya yaitu polusi, kemacetan juga jarak tempuh yang seharusnya bisa dekat dan cepat ini tergganggu akibat arus kepadatan lalu lintas.

Karena itu, lanjut kata dia, adanya sistem yang akan dibangun yang baru, komisi C juga mengusulkan agar nanti para ASN diharuskan naik termasuk anak sekolah harus naik bus tersebut.

“Dibuatkan peraturan walikota bahwa mereka tidak boleh membawa kendaraan pribadi,” kata Baktiono.

Artinya, menurut dia, transport ini juga harus ditambah dan juga transport – transport mobil kecil agar bisa menjangkau di jalan yang sempit dan lebar.

“Untuk mengenai tarif, kita tidak mengambil keuntungan PAD dari transportasi,” tegas Baktiono.

Karena, menurut dia, tujuannya untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, dan polusi, maka pihaknya kembali mengusulkan untuk anak anak berseragam sekolah dan ASN memakai seragam tidak dipungut biaya (Gratis).

“Bagi warga umum nanti harus ada kajian berapa pantasnya mereka untuk bisa beralih ke transportasi masal yang nyaman di bus suroboyo,” kata Baktiono.

Dalam rapat, kata dia, ada juga usulan kalau mereka menggunakan kartu bulanan bisa kurang lebih 20 ribu rupiah naik senyaman dan sesering mungkin dalam satu hari tanpa mengeluarkan biaya apapun.

“Hanya dia membayar abomen bulanan,” pungkas Baktiono. (irw)