Soal Penyakit TBC, Machfud Arifin : Pencegahan Lebih Penting, Banjir Problem Kita Bersama

oleh

Surabaya – Bacawali Surabaya Machfud Arifin melakukan sosialisasi menyapa warga di wilayah RW 3 Kelurahan Kendang Sari Surabaya

Sapa warga yang didampingi oleh Ketua dan Sekretaris DPC Partai Gerindra ini terlihat penuh keakraban.

“Malam ini saya bersama partai gerindra menyapa warga kendang sari,” ujar Machfud Arifin. Minggu (16/02/2020) malam.

Sapa warga di kendang sari ini, kata Machfud, pihaknya mendapat informasi di wilayah ini banyak pabrik yang tidak beraktifitas.

“Nanti akan kita scanning kenapa kok tidak beraktifitas apakah ada kerugian,” katanya.

Mungkin juga, kata Machfud atau tidak menggunakan izin atau barang kali ada yang ingin menggunakan izin operasional baru maka akan dipermudah izinnya.

“Kita akan pandu sehingga masyarakat bisa menggeliat kembali,” katanya.

Kalau banyak pabrik, menurut mantan kapolda jawa timur ini tentu banyak karyawan dan karyawan butuh tempat kos kosan

“Karyawan juga bisa interaksi dengan warung warung, pasti akan hidup kembali ekonomi masyarakat disini,” katanya.

Terkait keluhan warga soal penyakit TBC dan banjir, Machfud Arifin menegaskan, tentu ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk bisa menghilangkan penyakit TBC di sekitar sini.

“TBC itu tidak lepas dari kebersihan, lingkungan dan kesehatan masyarakat perlu diperhatikan,” ungkapnya.

Selain itu, upaya penyegahan dan penyembuhan diharapkan terus dilakukan dan penyakit TBC bisa dari lingkungan yang kotor, udara lembab atau oksigen yang tidak sehat akibat polusi udara dan lain sebagainya.

“Itu kita terus perhatikan yang terpenting adalah upaya pencegahan,” tuturnya.

Terkait banjir, Machfud Arifin mengatakan, problem kita bersama kalau misalnya semua jalan, sungai ditutup box culvert yang tidak punya tempat kontrol yang kuat membikin lubang yang dalam ada sedimentasi pasti lambat laun akan tertutup.

“Yang terbuka saja bisa ada sedimentasi tidak dbersihkan lubang yang di dalam akan tertutup, pasti itu,” tuturnya.

Hal itu, menurut Machfud Arifin, harus ada tempat sedot untuk kontrol jika tidak ada akan menjadi bom waktu jika tidak dipersiapkan mulai sekarang.

“Itu perlu dipertimbangkan,” ujarnya.

Karena, menurut Machfud Arifin, permukaan air laut lama lama akan semakin tinggi sehingga ini semakin ambles pasti akan banjir terus dan menjadi bom waktu buat kita.

“Siapapun walikotanya akan menghadapi hal itu (banjir),” ungkapnya.

Sementara itu, Seketaris DPC Partai Gerindra A Hermas Thony mengatakan, terkait kehadiran pak Machfud Arifin, pihaknya ingin menyambung terhadap apa yang dikeluhkan oleh warga pada saat reses.

“Harapan kami ketika nanti pergantian kepimpinan ini bisa diambil alih oleh pak Machfud Arifin,” ujar A Hermas Thony.

Menurut wakil ketua DPRD Kota Surabaya ini, hal itu bisa menindaklanjuti dengan mudah

“Ini sebuah awal pertemuan pak Machfud Arifin dengan masyarakat sehingga komunikasi dua arah ini terjadi,” ungkapnya.

Meski demikian, kata Thony kedekatan dan pengalaman yang dimiliki pak machfud bisa diketahui dan diharapkan masyarakat di dalam memilih tidak lagi didasarkan pada perkiraan yang belum ada perwujudan.

“Tetapi berdasarkan konperasi data yang memang sudah dilakukan oleh pak machfud arifin sudah teruji,” pungkasnya. (irw)