9 Anggota Dewan Terpapar Covid-19, Pimpinan DPRD Surabaya Tegaskan Tidak Ada Lockdown

oleh

Surabaya – DPRD Kota Surabaya hari ini Jumat (11/06/2021) mengggelar konferensi press melalui online zoom metting dan tatap muka.

Konferensi pres diikuti seluruh pimpinan DPRD Kota Surabaya terkait sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya terindikasi covid-19.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengatakan, data disampaikan dari dinas kesehatan jumlah anggota DPRD Surabaya terpapar covid-19 ada sembilan.

“Jumlahnya ada 9,” ujar Reni Astuti. Jumat (11/06/2021) usai memimpin konferensi pres di kantor DPRD Kota Surabaya.

Legislator PKS ini juga menyampaikan, bahwa semua sudah melakukan isolasi mandiri dan anggota dewan terpapar sudah pro aktif.

“Segera dan cepat untuk menjadi bagian dari upaya penanganan covid-19 dengan pengendalikan penularan,” kata Reni.

Sehingga, menurut dia, hasilnya sangat terbuka utamanya ke teman teman dekat secara interaksi dan aktifitas.

Tekait aktifitas kegiatan kedewanan, dia menjelaskan, mulai rabu kemarin sampai hari ini tidak ada tatap muka.

“Pekan depan insya Allah hari senin kita akan bicarakan ditingkat Bamus apakah pilihannya itu online atau off line,” tegas Reni

Untuk kegiatan masyarakat, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan yang lebih mengetahui untuk memberikan saran seperti apa.

Tetapi, lanjut dia, yang jelas kalaupun dilakukan secara online yang selama ini terkait pengaduan masyarakat juga bisa dilakukan

“Ini sudah terbiasa sudah weer dengan kegiatan yang bersifat online,” terang Reni.

Kegiatan kedewanan, dia menegaskan, tidak ada penghentian sementara hal ini bisa dilihat seperti sekarang.

“Saya hadir, ada surat surat yang mesti ditanda tangani,” kata Reni.

Aktifitas anggota dewan, kata dia, tidak hanya disini, bahkan juga berkeinginan bertemu dengan organda dan lain sebagainya.

“Kita dorong yang sudah fix test PCR nya negatif, kami persilahkan,” kata Reni.

Untuk yang belum, pihaknya menyarankan, swab dan jika hasilnya terpapar segera melakukan isolasi mandiri.

“Apakah itu dirumah atau di rumah sakit,” tutur Reni.

Yang jelas, pihaknya memastikan semua sudah melakukan isolasi mandiri bahkan menginformasikan kontak yang terdekat untuk dilakukan swab PCR

“Yang penting substansi kegiatan tidak berhenti dan tidak hilang,” kata Reni.

Kegiatan pembahasan pansus, menurut dia, juga banyak dilakukan di masing masing komisi yang sedang membahas pansus dan tidak boleh tertunda.

“Rapat bisa dilakukan secara online dengan pemkot atau OPD yang ada,” papar Reni.

Pihaknya kembali menegaskan, tidak ada lockdown karena berbagai pertimbangan surabaya sudah mempunyai labkesda yang sangat membantu.

“Swab PCR pun bisa cepat, tidak harus menunggu berminggu minggu,” kata. Reni.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono juga mengatakan, pihaknya sampai hari ini belum mengetahui siapa anggota DPRD Surabaya terpapar covid-19.

“Tapi yang saya tahu, ada ibu Dyah Katarina dan ibu Siti Mariyam setidaknya seperti itu,” ujar Adi Sutarwijono akrab disapa Awi.

Menurut Ketua DPC PDIP Surabaya ini, hal ini bukan yang pertama kali dialami oleh DPRD Surabaya sehingga tidak perlu terkopor kopor dan terkaget kaget.

“Kita sudah punya protap siapa yang mengaku akan melakukan isolasi mandiri dan akan melakukan swab siapapun yang bersedia,” kata Awi.

Dengan swab itu, kata dia, agar bisa terdeteksi dengan maksimal dan itu sudah dilakukan oleh DPRD Kota Surabaya

“DPRD tidak akan melakukan lock down menutup semua kegiatan, pelayanan administrasi, perkantoran dan admistrasi kemasyarakatan itu akan kacau semua,” tegas Awi.

Tidak semua persoalan itu, menurut dia, bisa diselesaikan secara online dan lain sebagainya

“Kalau rapat rapat kami bisa tatap muka pertemuan fisik, virtual dan banyak cara yang bisa dijalankan,” pungkas Awi. (irw)