beritasurabayaonline.net
Sospol

Belum Pernah Dapat Bantuan Pemkot, Ketua Komisi D Jenguk Anak 7 Tahun yang Belum Bisa Jalan

Surabaya- Satu lagi anak di Surabaya yang luput perhatian dari Pemerintah Kota Surabaya. Dia adalah Moch Tara Anggara Putra. Diusianya yang menginjak 7 tahun, masih belum bisa berjalan normal seperti anak pada umumnya.

Berdasarkan cerita ibunya Rafa panggilan akrab Moch Tara Anggara Putra, Devi Kurniawati, kondisi Rafa yang memprihatinkan ini bermula saat Rafa berusia 1,5 tahun. Dia mengalami kejang hingga menganggu syarafnya.

“Dulu waktu bayi, ya normal. Setelah kejang itu, mengalami masalah dengan kakinya. Hingga sekarang dia masih belum bisa berjalan,” ujar Devi.

Mengetahui ada yang tidak normal dengan putra keduanya itu, Devi tidak tinggal diam. Rafa pernah menjalani terapi di RSUD dr Soetomo, namun belum membuahkan hasil.

Devi mengatakan, Rafa juga pernah diterapi di Poli Tumbuh Kembang RSUD dr M Soewandhie seminggu empat kali. Namun untuk terapi ini, Devi mengaku terkendala biaya. Karena menurutnya, terapi di Poli Tumbuh Kembang tidak dicover KIS (Kartu Indonesia Sehat).

“Saya punya KIS, tapi katanya kalau terapi di Poli Tumbuh Kembang tidak dicover, jadi pakai biaya sendiri. Rafa juga saya pijatkan keberbagai tempat tapi belum ada hasilnya,” ungkapnya.

Selama ini, kata Devi, pihak Pemkot Surabaya seperti dari Dinas Kesehatan (Dinkes) atau Puskesmas belum pernah menjenguk atau memberikan bantuan kepada anaknya itu. Padahal bantuan pemerintah itu sangat ia butuhkan untuk pengobatan putranya tersebut.

Mengetahui ada salah seorang warga yang sangat membutuhkan perhatian, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, menjenguk Rafa langsung di rumahnya yang berada di daerah Tuwowo , Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya.

Khusnul ingin memastikan kondisi putra almarhum Rustam Efendi dan Devi Kurniawati ini seperti apa. Apakah betul selama ini belum pernah mendapat bantuan dari Pemkot Surabaya.

“Memang betul selama ini belum ada yang mengunjungi, termasuk dari Puskesmas. Ini tentu sebuah ironi. Disaat Surabaya bersiap memasuki usia baru, seharusnya tidak ada lagi anak di Surabaya yang mengalami kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan,” ungkapnya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini pun langsung mengontak pihak Puskesmas Gading, agar segera mengunjungi dan memberikan obat serta vitamin untuk membantu percepatan pemulihan kesehatan Rafa.

“Saya juga berkoordinasi dengan Dinkes Surabaya dan juga RSUD dr M Soewandhie, agar Rafa mendapat perhatian. Kasihan, diusianya 7 tahun seharusnya dia bisa sekolah dan berlari-larian dengan teman-temannya,” ujarnya.

Untuk kebutuhan mendesak saat ini, lanjut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, Rafa membutuhkan alat penyangga untuk jalan. Selain itu, juga kemudahan untuk bisa rutin terapi di RSUD dr M Soewandhie.

“Saya berharap Pemkot Surabaya bisa segera menindaklanjutinya. Semoga Rafa segera sehat dan kelak menjadi anak yang membanggakan orang tua dan Kota Surabaya,” pungkasnya.    (*)

Baca juga