Surabaya – Bank Indonesia terus menjaga komitmennya dalam pengembangan UMKM dalam memelihara momentum pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Pengembangan UMKM sub sektor ekonomi kreatif, yang didominasi produk kriya, fashion, dan kuliner, juga menjadi fokus perhatian Bank Indonesia sebagai bagian dari program Local Economic Development (LED).
Dalam hal ini yang mendasari kerja sama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dengan Departemen Desain Produk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam program pengembangan wirausaha industri kreatif (Creativepreneur).
Dimulainya program tersebut ditandai denga Kick Off Program Creativepreneur pada kamis (27/09/2018) yang terdiri dari rangkaian acara gelar produk dari hampir 100 UMKM kreatif sekaligus tahap seleksi oleh Tim Desain ITS. Nantinya dipilih 25 UMKM yang akan dikembangkan dari sisi desain produk, kemasan, hingga branding-nya.
“Program ini sekaligus akan menjadi tugas wajib mahasiswa jurusan Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual serta lebih jauh diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan UMKM di sektor industri kreatif di Jawa Timur” tutur Ellya Zulaikha, ST, M.Sn, Ph.D, Kepala Departemen Desain Produk ITS Surabaya.
Program ini diharapakan dapat menjadi pilot project peningkatan daya saing produk UMKM di sektor industri kreatif melalui perbaikan desain produk, kemasan, label, dan merk/branding sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada generasi muda khususnya kalangan mahasiswa.
“Bank Indonesia mengapresiasi sepak terjang ITS yang sudah banyak melahirkan inovasi desain dan teknologi di tingkat nasional.” jelas Difi A Johansyah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya Pihaknya menyampaikan, Tantangan ke depan yang lebih besar adalah bagaimana mensinergikan dunia akademis dengan perkembangan industri, dan melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran UMKM mengenai pentingnya aspek desain, branding, hingga strategi pemasaran.
Pihaknya menjelaskan, Saat ini pelaku UMKM rata-rata sudah cukup baik dalam hal teknis produksi, namun masih lemah dalam menjual keunggulan produknya, pada tahap pengembangan produk, Bank Indonesia akan memfasilitasi bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kewirausahaan kepada UMKM dan mahasiswa, studi banding, fasilitasi pameran, pembuatan katalog, pelatihan digital marketing dan mentoring teknis oleh tim Dosen Desain Produk ITS.
“Output yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya prototype produk kreatif dari setiap UMKM yang terpilih dan tumbuhnya/munculnya wirausaha-wirausaha baru,” Paparnya.
Dalam rangkaian acara Kick Off Program Creativepreneur, pada kesempatan yang sama juga diselenggarakan Sharing Session dengan tema “Brand Lokal Millenial yang Mendunia”
Acara tersebut menghadirkan narasumber wirausaha muda yang bergerak di sektor industri kreatif, yaitu Angger D. Wiranata, owner brand furnitur kardus Dus Duk Duk, dan Ahmad Hadiwijaya, owner brand apparel denim Oldblue Co yang telah sukses merambah pasar internasional dengan bermodalkan kreativitas, inovasi, dan branding yang kuat.
Sementara itu, Salah satu pesan yang disampaikan adalah faktor yang membedakan creativepreneur yaitu tidak hanya sekedar menjual komoditas namun juga value dan bagaimana menerjemahkan value tersebut dalam identitas sebuah brand. (irw)