Komisi D Dorong Progam Asman dan Imbau Warga Tetap Waspada Virus Corona

oleh

Surabaya – Komisi D DPRD Kota Surabaya menggelar hearing mengundang Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Hearing kali ini terkait antisipasi perubahan cuaca dan sekaligus diskusi tentang informasi virus corona.

“Haering kali ini terkait antisipasi perubahan cuaca dan apa saja yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan,” ujar Khusnul Khotimah Ketua Komisi D DPRD Surabaya. Rabu (28/01/2020) siang.

Selain itu, dalam hearing ini sekaligus diskusi tentang informasi virus corona yang lagi in dan bagaimana cara mengantisipasi dan pencegahannya.

“Tadi sudah disampaikan (Dinkes) berkaitan mengenai perubahan cuaca di surabaya,” katanya.

Dinkes dalam hearing ini, kata ia, sekalipun tidak ada perubahan cuaca Dinkes tetap siaga memberikan layanan kesehatan kepada warga masyarakat.

“Kedua mungkin ada beberapa yang disinyalir berpontensi ketika perubahan cuaca ini,” terangnya.

Berpotensi ini, pihaknya mencontohkan seperti ispac, Demam Berdarah (DB) Tipus dan lain sebagainya namun prosentasenya lebih menurun dan kecil, seperti DB sebelumnya diposisi 300 sekian sekarang 277 orang di tahun 2019′

“Artinya bahwa trennya ini menurun mudah mudahan ini juga diiringi dengan perubahan pola hidup sehat di masyarakat,” paparnya.

Untuk itu, Komisi D juga mendorong progam Asuhan Mandiri (Asman) yaitu progam memanfaatkan penanaman tanaman toga yang selama ini sudah dilakukan oleh warga masyarakat kota surabaya.

“Sudah ada 300 RT yang sudah melakukan penanaman toga ini bentuknya bervarian,” jelasnya.

Pola penanaman ini, menurut ia sangat penting ketika terjadi DB masyarakat tidak perlu meminta fogging.

“Kan asapnya sangat berdampak ketika asapnya terhirup oleh kita kita,” katanya.

Terkait virus corona yang lagi in pihaknya menjelaskan, Dinkes sudah rapat koordinasi dengan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) dan juga bandara internasional yang berpontensi keluar masuk orang dari luar tetap harus waspada.

“Kita tetap perlu waspada,” katanya

Karena, menurut ia, virus ini (corona) masih diteliti berdasar dari apa, kalau dulu ada virus Sars dan Mars berasal dari binatang,

“Artinya apakah benar ini awal dari orang kebiasaan orang yang makan makanan yang tidak dimasak tadi juga sempat tersampaikan seperti itu,” paparnya.

Untuk itu, pihaknya juga menegaskan, imbauan imbauan itu sudah diterima oleh Dinas Kesehatan lalu diteruskan oleh masyarakat umum.

“Seperti imbauan imbauan dari kementerian kesehatan dan juga dinas kesehatan provinisi serta bentuk antisipasinya,” tuturnya.

Dinas kesehatan kota surabaya ini, lanjut ia mengatakan, juga sudah melaporkan kegiatan pembagian masker ke pasar pasar dan juga tempat lainnya.

“Mudah mudahan antisipasi dini turut menjadi bagian menenangkan warga kota surabaya,” katanya.

Warga kota surabaya ini, kata ia, bahwa diketahui mungkin ada yang baru dari luar negeri.

“Sekali lagi ini butuh riset dan kewaspadaan yang tinggi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dr Mira Novia mengatakan, sudah menyampaikan di dalam hearing namun secara detail, pihaknya belum bisa memberikan stament kepada awak media.

“Mungkin lebih lanjut bisa dengan ke ibu kepala dinas (Kesehatan) saja ya,” ucapnya. saat dikonfirmasi usai haering. (irw)