Surabaya – Paniita khusus (Pansus) LKPJ Walikota Surabaya akhir tahun anggaran 2020 menggelar rapat bersama Satpol PP Kota Surabaya.
Ketua Pansus LKPJ Walikota Surabaya Akhir Tahun Anggaran 2020 Anas Karno mengatakan, jika angka dalam realisasi anggaran sudah ditanyakan oleh Pansus.
“Itu masuk akal, banyak angka anggaran yang turun, ujar Anas Karno. Kamis (15/04/2021) usai rapat.
Menurut Legislator PDIP ini, karena apa yang sudah disampaikan tadi dikarenakan pandemi covid, biasanya melakukan sosialisasi tentang kegiatan dengan tatap muka.
“Dimasa pandemi ini dilakukan dengan daring saja,” terang Anas.
Selain itu, Pansus memberikan masukan dan berpesan kepada Satpol PP dimasa pandemi covid-19 agar jangan sampai terlalu ketat terhadap warung agar ekonomi bisa berjalan.
“Jangan sampai Satpol PP itu menyuruh menutup pukul 10.00 wib malam, biarkan mereka (warung) ringkes ringkes dulu dan jangan ditungguin ditempat,” tutur Anas.
Untuk itu, Pansus meminta Satpol PP Surabaya untuk sering berkomunikasi dengan Komisi B.
“Karena Komisi B sering kali mendapat laporan keluhan warga maupun PKL,” ungkap Anas yang juga Wakil Ketua Komisi B ini.
Sementara itu, Kasatpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan pihaknya diminta untuk menyampaikan capaian kinerja selama tahun 2020.
“”Kita diminta menyampaikan capaian kinerja selama tahun 2020,” ujar Eddy Christijanto. Kamis (15/04/2021) usai rapat bersama Pansus LKPJ Walikota Surabaya Akhir Tahun Anggaran 2020.
Menurut Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya ini, karena dimasa pandemi covid-19 ini banyak kegiatan yang di refokusing covid-19
“Cuma dari total anggaran ada sekitar 94 persen lebih kecapaian dan kecapaian kinerja kita diatas 175 persen,” kata Eddy
Kegiatan yang berkaitan dengan tupoksi, dia menjelaskan, tidak memerlukan anggaran khusus kecuali ada bantib berkaitan dengan kegiatan yang perlu di eksekusi.
“Itu yang perlu diperhatikan secara khusus,” terang Eddy
Selain itu, kata dia, masukan dari pansus berkaitan dengan tahun 2021, pihaknya diminta untuk merelaksasi kegiatan yang khusus ekonomi mikro dan ekonomi kecil
“Saya kira itu selaras dengan apa yang disampaikan oleh Pak Walikota dalam rangka di Perwali 10 tahun 2021 untuk membuka kran ekonomi yang besar maupun kecil,” kata Eddy
Dimasa pandemi, menurut dia, kegiatan masyarakat untuk warung kopi dan makanan pada jam 22.00 wib selesai, tetapi jam 01.00 wib boleh buka kembali untuk menyiapkan atau antisipasi warga yang ingin membeli untuk makan saur.
“Artinya itu sudah kita lakukan,” pungkas Eddy. (irw)