Surabaya – BSO – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada seluruh ibu-ibu PKK, Dharma Wanita dan Puskesmas agar tidak mengutamakan penghargaan dalam setiap perlombaan melainkan bagaimana meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Pesan tersebut disampaikan wali kota ketika memberi sambutan dalam rangka lomba Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test tingkat nasional 2017 yang dilaksanakan di Puskesmas Balongsari, Kecamatan Tandes,
“PKK dan Dharma Wanita kalau kalah jangan kecewa, karna tujuan utamanya adalah melayani masyarakat dengan baik, bukan mencari penghargaan. Pesan ini akan selalu saya tekankan kepada teman teman,” tegas Risma di kediaman rumah dinas, pagi tadi.
Dalam upaya mengatasi kanker serviks, lanjut Risma, sejak dua tahun kemarin, Pemkot sudah menganggarkan dana 10 M untuk melakukan imunisasi kepada seluruh perempuan yang sudah menikah dan anak-anak remaja perempuan agar tidak terkena kanker serviks.
“Mahal katanya tapi tidak apa yang penting dicegah terlebih dahulu, saya tidak ingin melihat warga Surabaya terserang penyakit ini,” ungkapnya.Selasa (08/08/2017).
Sementara itu Ketua Pokja IV PKK pusat Rachmawati menyampaikan, pihaknya akan melakukan verifikasi terlebih dahulu di lapangan agar lebih objektif dalam menilai. Sebab, pihaknya baru diterima wali kota pagi tadi.
“Kami ingin banyak berdialog dengan pihak puskesmas untuk menanyakan sampai sejauh mana sosialisasi yang dilakukan terkait IVA test ini,” ujar Rachmawati.
Dalam observasi penilaian kali ini, sambung Rachma, indikator penilaian yang paling utama adalah cakupan perempuan subur yang mengikuti IVA test di Surabaya. “Semakin banyak presentasi perempuan subur yang mengikuti IVA test maka semakin tinggi nilai yang didapat, ” terangnya.
Sebelumnya, juri dari tingkat pusat sudah melakukan penilaian IVA test dari segi administrasi di Surabaya. Hasilnya baik dan oleh karena itu kami pilih surabaya sebagai nominator bersama 5 kota lainnya seperti Tangerang, Banten, Jakarta Timur, Ambon dan Bitung.
Dirinya juga mengatakan pentingnya IVA test bagi perempuan usia muda karena akhir-akhir ini marak kasus kanker serviks di Indonesia. “Oleh karenya dengan adanya IVA test, saya berharap penyakit kanker serviks yang menyerang wanita usia subur terus menurun dari tahun ke tahun,” kata Rachma sapaan akrabnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Kota Surabaya penyuluhan kanker leher rahim di Surabaya terus digencarkan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 sebanyak 265 orang, tahun 2015, 261 orang, tahun 2016, 226 orang dan tahun 2017 (per januari hingga bulan maret) mencapai 192 orang. (red/hum)