Hasil Reses, Legislator PDIP Berharap Pemkot Surabaya Perhatian Alat Kesehatan KSH yang Ditarik

oleh

Surabaya – Hasil reses anggota DPRD Kota Surabaya untuk menjaring aspirasi masyarakat mulai sejak 24 hingga 30 Januari 2023 sudah dilaksanakan.

Berbagai aspirasi masyarakat disampaikan diantaranya soal alat Kesehatan untuk  kader Surabaya Hebat (KSH) yang sempat ditarik, dan sistim zonasi juga penambahan gedung sekolah SMP.

“Aspirasi masyarakat sekarang ini yang perlu diperhatikan adalah kesehatan,” ujar John Thamrun Kamis (2/2/2023) saat ditemui wartawan

Menurut legislator PDIP ini, karena ada beberapa hal dari hasil jaring aspirasi masyarakat di beberapa titik dirasa perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah kota Surabaya

“Terutama alat kesehatan untuk kader Surabaya hebat (KSH) ini ditarik,” ungkapnya.

Alasannya, kata Anggota Komisi B ini, bahwa kader Surabaya hebat (KSH) bukan seorang perawat yang dianggap tidak  mempunyai keahlian kesehatan.

“Contoh seperti tekanan darah tinggi, tensi darah, alat cek darah untuk glukosa,  kencing manis, asam urat maupun kolestrol,” katanya.

Menurut John Thamrun, itu semua tidak perlu butuh keahlian khusus karena alat kesehatan itu dijual secara umum tidak melanggar undang undang kesehatan.

“Mereka (kader Surabaya hebat) inikan  sudah lama sebagai kader Surabaya Hebat bertahun tahun,” katanya.

Jika alat kesehatan kader Surabaya Hebat ditarik dan tidak dikembalikan atau tidak difungsikan lagi, menurut John Thamrun, masyarakat menjadi kasihan.

 

“Masyarakat itu kasihan,” katanya

Lanjut John Thamrun, supaya itu untuk mengetahui lebih awal pengecekan pemeriksaan rutin  kondisi kesehatan  warga kota Surabaya.

“Itukan lebih cepat untuk mengantisipasi kondisi kesehatan masyarakat sejak dini ” tuturnya.

Oleh karena itu, menurut John Thamrun, jangan sampai menunggu masyarakat sakit dahulu kemudian baru diobati.

“Lebih baik mencegah dulu dengan melakukan pengecekan sejak awal,” tuturnya.

Pengecekan pemeriksaan kesehatan awal dilakukan oleh KSH ini, John Thamrun mencontohkan, seperti kondisi tensi darah naik, gula darah naik, asam urat naik maupun kolestrol naik.

“Agar itu lebih cepat diketahui diagnosanya dengan menggunakan alat kesehatan itu,” katanya.

Alat kesehatan itu, kata John Thamrun, dari Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya diberikan  kepada setiap puskesmas untuk diserahkan ke kader kader (KSH) di tiap RW.

“Nah kalau ini (Alat Kesehatan) sampai ditarik, kasihan masyarakatnya,” katanya

Untuk itu, John Thamrun berharap agar alat kesehatan itu jangan sampai ditarik harus dikembalikan kepada kader Surabaya hebat dan harus menjadi perhatian pemerintah kota (Pemkot) Surabaya.

“Saya tidak mengetahui secara pasti  apakah ini kebijakan wali kota, kebijakan puskesmas atau kebijakan kepala dinas kesehatan?,” tanyanya

Yang pasti, menurut John Thamrun, alat kesehatan itu sangat berguna untuk memantau lebih awal kondisi kesehatan masyarakat kota Surabaya

“Itu yang saya konsentrasikan dalam reses kemarin mendapat keluhan soal itu (Alat Kesehatan),” ungkapnya

Selain alat kesehatan ini, John Thamrun menambahkan tentang gedung sekolah SMP yang ada dikawasan kawasan atau zonasi

Karena, menurut John Thamrun, zonasi ini banyak menimbulkan permasalahan di masyarakat

“Ada rumah warga yang tidak jauh dari zonasi tetapi mereka tidak bisa masuk ke dalam sana ternyata zonasi ini ada diluar inikan menjadi suatu problem,” katanya

Selain itu, John Thamrun mengatakan, gedung sekolah SMP dirasa masih kurang diwilayah kecamatan Lakarsantri

“Ini (Sekolah SMP) harus ditambah,” tuturnya

Menurut John Thamrun, karena jumlah gedung sekolah SMP lebih sedikit  dibanding dengan jumlah masyarakat atau anak anak yang mau masuk sekolah SMP.

“Setidak tidaknya disetiap 1, 2 atau 3 kelurahan perlu ditambah 1 gedung sekolahan SMP,” pungkasnya. (irw)