Surabaya – Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) melakukan kunjungan pertemuan silaturami bertemu dengan sejumlah pengurus Pusura dan Pemuda Pusura di kantor Pusura jalan Yos Sudarso Surabaya, Jumat (13/07/2018) siang hari.
Dalam pertemuan silaturami kali ini, bertujuan untuk saling mengenal lebih dekat dengan pengurus Pusura dan Pemuda Pusura untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban kota surabaya agar bisa tetap lebih aman dan kondusif.
“Tujuan kami (IKBPS) disini, pertama untuk silaturami agar bisa saling pengenal lebih dekat dengan pengurus organisasi Pusura dan Pemuda Pusura,” Piter Frans Rumaseb Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS), Jumat, (13/07/2018) siang hari.
Selain pertemuan silaturami, Kata Piter, juga membahas terkait kejadian 6 Juli 2018 lalu di asrama mahasiswa papua di jalan kalasan 10 surabaya yang menimbulkan isu negatif berkembang di media sosial (Medsos) diduga dilakukan pihak-pihak lain tak bertanggung jawab.
“Ya salah satunya itu, termasuk membahas kejadian 6 juli lalu di asrama mahasiswa papua yang menimbulkan isu negatif berkembang di media sosial (medsos),” Ucapnya, ditemui awak media usai pertemuan silaturami dengan pusura.
Hasil pertemuan ini, Piter berharap, Kejadian 6 juli lalu yang menimbulkan isu negatif berkembang di media sosial (medsos) agar bisa cepat selesai dengan baik dan jangan sampai berkembang kemana-mana, yang bisa menimbulkan perpecahan persaudaraan di kota surabaya.
“Kami juga berharap kepada pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab, bisa duduk bersama-sama untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik,” Imbaunya.
Ditempat sama, Ketua Pemuda Pusura Hoslih Abdullah menambahkan, dalam pertemuan silaturami intinya sama, bahwa isu negatif berkembang di media sosial atas kejadian 6 juli di asrama mahasiswa papua jalan kalasan kemarin agar bisa cepat selesai dengan baik.
“Jangan sampai menimbulkan perpecahan rasa persaudaraan diantara kita, yang sudah berjalan dengan baik dan kondusif di kota surabaya,” Katanya.
Hoslih Abdullah akrab dipanggil Cak Dullah ini mengatakan, Isu negatif berkembang di media sosial (medsos) atas kejadian 6 juli di asrama mahasiswa papua, kemungkinan diduga dilakukan oleh pihak-pihak lain yang tak bertanggung jawab yang menimbulkan keresahan di kalangan warga kota surabaya.
“Kalau memang terbukti, ya harus ditindak tegas secara hukum yang berlaku, karena menimbulkan keresahan di kalangan warga masyarakat kota surabaya,” Pungkasnya.
Cak Dullah menambahkan, Pusura surabaya dan Pemuda Pusura merupakan organisasi tertua di surabaya yang beranggotakan dari berbagai etnis dan suku berencana akan berkunjung ke asrama mahasiswa papua surabaya di jalan kalasan 10 untuk mempererat tali persaudaraan.
“Kami juga ingin berkunjung ke asrama mahasiswa papua surabaya di jalan kalasan 10 surabaya untuk silaturami juga mempereret rasa persaudaraan,”
Sementara itu, hasil kunjungan pertemuan silaturami antara Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) dengan sejumlah pengurus organisasi Pusura dan pemuda pusura ini berlangsung penuh persaudaraan untuk bisa tetap bersama-sama menjaga kota surabaya lebh aman dan kondusif. (irw)