Surabaya – Kesiapan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG selama puasa ramadhan 1438 H hingga lebaran 2017 di pastikan aman tidak terjadi keterlambatan atau kekosongan di sejumlah SPBU, hal ini disampaikan oleh General Manager Operasi Region V (MOR) V Jawa Timur.
Herman M Zaini General Manager Operasi Region V (MOR) V Jawa Timur mengatakan, Melonjaknya kebutuhan LPG dan BBM selama puasa ramadhan dan menjelang lebaran memang sangat dratis perlu dilaksanakan antisipasi persiapan penyediaan sehingga masyarakat yang melaksanakan mudik bisa terpenuhi dengan baik.
“Memang pengiriman BBM di SPBU untuk kebutuhan lebaran pada tahun 2016 kemarin masih terjadi keterlambatan di daerah jember dan pacitan jawa timur,” Katanya. Kamis (08/06/2017) saat jumpa press.
Herman menjelaskan, Penyebab keterlambatan dan kekosongan BBM di SPBU pada mudik lebaran 2016 kemarin, dikarenakan arus lalu lintas mudik lebaran pada saat itu sangat padat, untuk antisipasi hal ini, Pertamina Operasi Region V (MOR) V Jawa Timur akan melakukan kesiapan yang lebih matang lagi.
“Secara stok memang ada lebih dari cukup, namun kendalanya pada pengiriman karena bersamaan dengan arus mudik lebaran yang sangat padat sehingga terjadi kemacetan ,” Jelasnya.
Lanjut Herman menyampaikan, Secara kesiapan kebutuhan LPG dan BBM pada lebaran, rata-rata ada kenaikan isolin BBM jenis Pertamax, Premium dan Perlite sekitar 10 % dan untuk BBM jenis Solar malah terjadi penurunan sekitar 14 %, Tetapi untuk kesiapan bukan di titik 10 %. malah disiapkan mobil truk tangki sampai 30 % – 35 % bila terjadi lonjakan.
“Karena 10% nya hanya rata-rata, tetapi kebutuhan BBM di hari tertentu menjelang lebaran H -2 – 1 lebaran bisa mencapai 14 – 15 KL / hari, sedangkan normalnya mencapai 12 KL/ hari,” Pungkasnya.
Lebih lanjut Herman menambahkan, Strategi kesiapan kebutuhan LPG dan BBM pada lebaran 2017 ini, Tim BBM Pertamina Operasi Region V (MOR) V Jawa Timur akan menyiapkan mulai Infaskturtu hingga mobil tangki BBM ditambah hingga sampai 30 % sedangkan khusus di daerah madiun bisa naik mencapai 20 % masih mampu untuk antisipasi.
“Kesiapan terutama pada mobil tangki BBM dan untuk stok rata-rata ada, tetapi pada saat pengiriman itu yang menjadi kendala, sedangkan satgas sudah kita siapkan semuanya,” Tegasnya. (irw)