Surabaya – BSO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima anugerah gelar ketenagakerjaan 2017 sebagai pembina Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit Perusahaan Besar. Penghargaan yang diserahkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf tersebut, diterima oleh Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya, Wisnu Sakti Buana, pada acara Penganugerahan Gelar Ketenagakerjaan 2017 di Jatim Expo, Selasa (21/2/2017).
Untuk kategori pembina LKS Bipartit perusahaan besar ini, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, hanya Kota Surabaya dan Kabupaten Malang yang meraih nya. Sementara untuk kategori pembina LKS Bipartit Perusahaan Padat Karya, diberikan kepada Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Madiun. Lalu untuk pembina program transmigrasi diterima oleh Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Situbondo.
Selain Wagub Jatim, Saifullah Yusuf, acara penganugerahan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Soekardo dan kepala daerah (bupati/wali kota/wakil) yang menerima penghargaan.
Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana mengatakan, Pemkot Surabaya mendapatkan penghargaan tersebut dikarenakan Pemkot dinilai bagus dalam upaya mengayomi perusahaan-perusahaan besar sebagai wujud melakukan program keselamatan dan kesehatan Kerja (K3).
“Itu yang dijadikan tolok ukur. Bahwa perusahaan besar di wilayah Surabaya, mendapatkan support dari Pemkot selaku pembina K3 untuk bisa melaksanakan sistem manajemen K3. Setiap tahun, kita tidak pernah lepas untuk mendaptkan penghargaan ini baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional,” ujar Wawali.
Dikatakan Wawali, di Surabaya ada sekitar 600 perusahaan skala menengah dan besar. Sementara untuk usaha mikro kecil dan menengah, berada dalam naungan Pemkot Surabaya. Dengan sejumlah perusahaan sebanyak itu, tentunya tidak mudah untuk menciptakan suasana kondusif melalui penerapan manajemen K3. Namun, Pemkot Surabaya berhasil melakukannya.
Beberapa upaya yang telah dilakukan Pemkot Surabaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif diantaranya dari sisi perizinan yang dipermudah. Pemkot juga welcome dan menjadi partner dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan. Itu merupakan bentuk sinergi antara pemerintah dan pengusaha di Surabaya. Terlebih, dari sisi traffic, Surabaya lebih nyaman dibanding kota besar lainnya di Indonesia.
“Sehingga apapun permasalahan terkait tenaga kerja yang terjadi di kota ini, kami bisa bantu menyelesaian dari masalah ketenagakerjaannya. Termasuk masalah BPJS Ketenagakerjaan, kita juga concern bila ada perusahaan yang belum mampu memberikan jaminan kepada buruh/pekerja yang merupakan warga miskin,” sambung pria yang pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya ini.
Selain penghargaan untuk kabupaten/kota, di acara itu juga diberikan penghargaan kepada perusahaan di Jawa Timur. Diantaranya untuk perusahaan kategori zero accident, perusahaan kategori sistem manajemen keselamatan dan kesehatan dan juga perusahana kategori CSR. (red/hum)