Melalui Pelatihan, BI Jatim Dorong Pengembangan UMKM Berbasis Digital

oleh

Surabaya – Seiring perkembangan teknologi informasi serta semakin luasnya jaringan internet, jumlah pengguna internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

Meningkatnya penetrasi smartphone /tablet Ini, terbukti mencapai 50,08% di Indonesia dan mendukung semakin meluasnya penggunaan internet di Indonesia.

Hal tersebut mendorong munculnya berbagai aplikasi atau platform berbasis internet termasuk fintech, e-commerce maupun marketplace yang banyak menawarkan berbagai pilihan serta dapat mengubah perilaku bertransaksi bagi sebagian masyarakat dari berbelanja secara konvensional menjadi secara online.

Memperhatikan fenomena tersebut, Bank Indonesia menyadari perlunya UMKM untuk dapat beradaptasi dengan kondisi ini.

“Kami memperhatikan dengan banyaknya channel penjualan saat ini, sebagian besar UMKM masih lebih memanfaatkan media sosial sebagai tempat berdagang online daripada memanfaatkan e-commerce / marketplace, padahal dengan bergabung di marketplace, akan semakin membuka akses pasar UMKM,” ujar Difi A. Johansyah, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur. Kamis (25/04/2019)

Menyadari kondisi tersebut, Pihaknya menyampaikan, Bank Indonesia mendorong perluasan dan penetrasi pasar UMKM melalui pemanfaatan akses digital e-commerce melalui pelatihan digital kepada UMKM Jawa Timur, dalam program on boarding UMKM bertajuk “Sukses Wirausaha di Zaman Digital” pada 25-26 April 2019.

“Program ini bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Indonesian E-Commerce Association (IdEA) dan Bukalapak ini diikuti oleh 500 UMKM di Jawa Timur,” tuturnya.

Dalam progam tersebut, Ia menjelaskan, UMKM mendapatkan pengetahuan dan pelatihan, mulai dari teknik fotografi produk, copywriting, teknik memaksimalkan penjualan melalui media sosial hingga dibantu untuk memasarkan penjualannya di marketplace Bukalapak. Ke depan, pihaknya juga telah memiliki sejumlah program untuk membuka akses pasar ekspor bagi produk UMKM yang telah ready to export.

“Hal ini sejalan dengan program Bank Indonesia untuk meningkatkan ekspor sehingga mampu mengurangi defisit transaksi berjalan yang saat ini sedang terjadi,” paparnya.

“BI berharap, layaknya pesawat, setelah on boarding, UMKM Jawa Timur dapat terbang dengan kualitas dan kapasitas produksi yang baik serta dapat memperluas akses pasarnya,” imbuhnya. (irw)