Resmikan FR Sisi Barat, Wali Kota Berharap Tak Ada Lagi Korban Kecelakaan

oleh

Surabaya – Frontage Road (FR) sisi barat Jalan Ahmad Yani yang selesai dibangun pada akhir 2016 lalu, diharapkan tidak hanya bisa meningkatkan kelancaran arus lalu lintas di pintu gerbang Kota Surabaya sebelah Selatan. Tetapi, FR sisi barat juga diharapkan akan memberikan nilai ekonomi bagi warga yang tinggal di kawasan tersebut.

Hal ini disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika meresmikan Frontage Road sisi barat Jalan Ahmad Yani Hadir dalam peresmian tersebut, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat. Serta beberapa SKPD di lingkungan Pemkot Surabaya. “Jalan ini juga bisa membantu perekonomian warga, terutama warga di sekitar sini,” Katanya T

Risma menjelaskan, Pembangunan FR sisi barat masih akan terus berlanjut di tahun 2017 ini. Beberapa titik yang akan diselesaikan diantaranya sejumlah persil di bundaran Dolog. Sehingga, jalur FR sisi Barat dari depan Dolog yang akan masuk ke jalan di depan Polda Jatim, akan menjadi lebih mudah dibanding sekarang.

“Untuk Bundaran Dolog, ada dua (persil) yang konsinyasi. Lainnya sudah kelar semua, tinggal bongkar,” jelasnya. Kamis (5/1/2017).

Lanjut Wali kota Surabaya menambahkan, rencana untuk melebarkan jalur yang melintasi rel kereta api (sebelah utara Royal Plaza) kini juga sudah mendapatkan ‘lampu hijau’ dari Dirjen Perkeretapian. “Kami sudah dapat izin untuk pelebaran, tahun ini akan kami lelang,” sambung wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.

Wali kota juga berharap, Kecelakaan lalu lintas yang beberapa kali terjadi di FR sisi barat, ke depannya tidak akan terjadi lagi. Karenanya, dalam peresmian tersebut, wali kota juga mengajak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya juga perwakilan LKMK yang hadir, untuk melakukan doa bersama.

“Saya harap tidak ada lagi korban kecelakaan di kawasan ini,”Harapnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat membenarkan bahwa rencana pelebaran jalur FR sisi barat yang melintasi rel kereta api, sudah mendapatkan izin dari Dirjen Perkeretapian. “Izin sudah ada. Awal tahun ini lelang tahap awal untuk pintu perlintasannya maupun pemindahan pos (penjaga kereta api) karena harus menyesuaikan existing lebar jalan 17 meter,” jelasnya.

Irvan menambahkan, pembangunan FR sejatinya untuk lajur pengendara dengan kecepatan lebih rendah dari jalur utama. Dia juga menyebut selama ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keselamatan di jalan FR sisi barat. Diantaranya secara bertahap memasang rambu-rambu batas kecepatan, marka, dan barrier untuk mereduksi kecepatan pengguna jalan. Utamanya di jalur pintu keluar ke FR dari jalan samping.

“Kami terus menambah marka dan rambu-rambu. Termasuk “mata kucing” yang bersinar di malam hari sehingga meningkatkan keselamatan pengguna jalan,” sambung Irvan.

Frontage Road sisi barat merupakan jalan Pemkot Surabaya yang dibangun untuk menambah kapasitas, meningkatkan kenyamanan dan kelancaran di Jalan A Yani Surabaya. Fungsi FR yang masuk jalan kelas III ini dimaksudkan sebagai kolektor sekunder sehingga kecepatan rencana yang diizinkan yaitu maksimal 60 km/jam.

Frontage Road sisi barat yang pembangunannya dilaksanakan mulai tahun 2012 sampai dengan 2016, memiliki panjang total 4,3 kilometer. Pengerjaan FR sisi barat ini menghabiskan anggaran total sebesar 125 miliar. Jalan Frontage memiliki lebar rata-rata 17,5 meter dengan empat lajur (satu arah) dan lebar pedestrian 4,5 meter.  (red/hum)