Surabaya – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya berupaya terus untuk meningkatkan pelayanan terutama bagi warga kota surabaya yang belum mendapatkan air.
Sesaui dengan rencana tahun lalu (2017), PDAM Surya Sembada Kota Surabaya menargetkan seluruh warga kota dan dipelosok sudah mendapatkan air, namun ada beberapa yang belum mendapatkan air selama 24 jam.
“Saya yakin seluruh kota dan pelosok sudah mendapatkan air, namun ada juga yang belum mendapatkan air selama 24 jam ini memang persoalan,” ujar Mujiaman Dirut PDAM Surya Sembaya Kota Surabaya, Sabtu (22/12/2018)
Persoalan tersebut, Ia mengatakan, sedang dilakukan penanganan serius dengan membangun reserver-reserver dan meningkatkan kapasitas sebelum 30 desember 2018 naik menjadi 11.500 liter/detik, namun tidak ada tambahan 1500 sebelum dirinya memimpin perusahaan ini.
“Saudara-saudara kita yang ada di gresik dan sidoarjo memikirkan 1000 liter/detik perlu biaya sangat besar mampir 1 triliun, sedangkan surabaya biaya tidak terlalu berat dan selesai,” Katanya.
Terkait efisiensi di surabaya ini, Ia menjelaskan, bisa dikatakan sudah pasti yang terbaik, menurutnya, pertumbuhan penggunaan air tahun 2018 sangat tinggi mencapai 7 persen, sedangkan pertumbuhan laba usaha mencapai diatas 10 persen, sebelumnya hanya 2 persen selama bertahun-tahun.
“Pertumbuhan sekarang sangat cepat 5 hingga 8 tahun mencapai diatas 10 persen,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, secara menajemen PDAM memperbaiki sungguh -sungguh, pertama adalah sertifikasi kompentensi karyawan dilakukan secara masif, lalu standarisasi sistim menejemen dan PDAM mengikuti standar AISO diterapkan sangat banyak.
“Seperti AISO 9001, AISO 17025, AISO 55000 mengenai aset, sedangkan AISO yang terbaru adalah 3071 menejemen anti korupsi dan saya yakin di BUMD seluruh indonesia belum ada yang diterapkan seperti itu,” ungkapnya.
Menejemen anti korupsi ini, Ia berharap, pertengahan 2019 PDAM sudah bersertifikasi, dan penerapannya suda berjalan sejak pertengahan tahun lalu (2017) hingga sampai sekarang sosialisasi dan idenfikasi serta analisis itu kalau mau diterapkan kurangnya apa.
“Kita sekarang sudah membenahi dan sudah berjalan hingga sekarang yang kita evaluasi dibimbing dari konsultan external dan KPK serta nanti akhir pertengahan 2019, kita akan sertifikasi ,” Tegasnya.
Posisi KPK. lanjut Ia mengatakan, awalnya sebagai supervisi sampai terus menerus dalam hak bidang pencegahan seperti sistim pertemuan dengan pelanggan, ruangan dirubah agar pertemuannya lebih terbuka, hingga sampai hal teknis hal ini dinamakan menejemen anti korupsi.
“Semuanya harus transparan, bak karyawan maupun masyarakat boleh ngasik masukan,” katanya.
Terkait keluhan soal air keruh, Ia menjelaskan, PDAM berupaya terus menerus melakukan perbaikan secara masif, dan sekarang kalau dilihat, yang mananya investasi sejak beberapa tahun lalu sangat kecil, hal dalam ini pihaknya mengaku tidak tahu letak permasalahanya dimana.
“Karena begitu investasi, kita punya beban depresiasi, investasi 100 berarti kita punya tambahan untung minimal sekian,” katanya,
Lebih lanjut Ia memaparkan, ketika orang tidak tahu soal menambah pendapatan, orang tidak berani investasi. ini yang terjadi dimasa lalu, tetapi sekarang sudah pasti tumbuh seperti efektifitas pencatatan air tubuh sangat pesat, karena sistim menejemen yang sudah dirinya katakan.
“Kalau kita berjalan persis seperti sekarang bulan desember ini, semuanya tidak ada peningkatan apa-apa, tahun depan pasti tumbuh 10 persen hal ini tidak pernah terjadi di PDAM tumbuh hanya 1 hingga 2 persen, kadang minus 1 pesrsen lalu balik 1 persen,” paparnya.
Untuk tahun 2018 ini, Ia mengungkapkan, memperoleh peningkatan 10,8 persen dan pihaknya berkeyakinan dengan adanya kecapaian di tahun ini, tahun depan dipastikan naik, karena menggunakan sistim digitalisasi.
“Sistimnya digitalisasi ini kita jalankan sendiri hanya membutuhkan 13 milyar dan beda pada tahun sebelum-sebelumnya yakni 25 milyar,” pungkasnya. (irw)