Surabaya – Terkait insiden peristiwa keributan Kasatpol PP Surabaya dengan Ketua DPRD Surabaya dengar pendapat (hearing) diruangan komisi A DPRD Kota Surabaya soal penertiban warga kecamatan sukolilo, sangat disayangkan sekali hal ini disampaikan oleh salah satu warga masyarakat kota surabaya.
“Peristiwa keributan antara Kasatpol PP Surabaya dengan Ketua DPRD Kota Surabaya saat dengar pendapat (hearing) diruangan komisi A sangat disayangkan,” Ujar Osama, Senin (26/02/2018) Siang hari.
Peristiwa keributan ini, Kata Osama, Merupakan hal yang biasa dan tidak kaget, bila kedua belah pihak saat dengar pendapat (hearing) terjadi perdebatan sengit, namun disikapi dengan kepala dingin dan bijaksana, sebab mereka merupakan lembaga pemerintahan kota surabaya dan DPRD kota surabaya lembaga negara sebagai perwakilan rakyat.
“Mungkin anggota dewan juga mengatasnamakan wakil rakyat, dan satpol pp surabaya juga sebagai pembantu wali kota, sedangkan wali kota juga dipilih oleh rakyat juga,” Katanya warga surabaya tinggal di jalan Raya Darmo ini.
Dalam penertiban warga di kecamatan sukolilo ini, menurut Osama, Seadainya yang namanya rakyat itu salah lalu akan ditertibkan agar supaya tidak menganggu yang lain, kalau penertiban tidak bisa dilakukan terus bagaimana, apakah yang salah dibiarkan saja salah begitu saja ?
“Saya sepakat apa yang dikatakan oleh ketua dewan (Armuji) bila ada sosialisasi soal penertiban, pemkot juga harus mengundang anggota dewan biar ada komunikasi yang baik biar sama-sama berikan penjelasan pada rakyat surabaya,” Pungkasnya.
Wakil ketua umum Laskar Merahputih Indonesia ini juga menambahkan, Dalam peristiwa kejadian keributan saat dengar pendapat (Hearing) ini sering terjadi antara pemerintah kota dengan anggota dewan soal penertiban dengan satu tujuan yang sama-sama baik untuk rakyat surabaya adil dan makmur.
“Saya berharap dalam dengar pendapat (Hearing) ini jangan sampai saling menyalahkan atau tuding-tudingan satu sama lain dihadapan publik, seharusnya bisa sama-sama mencari jalan terbaik (solusi) untuk rakyat surabaya,” Imbaunya. (irw)
