Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya hari ini Minggu (22/5/2022) menggelar festival rujak uleg di jalan kembang Jepun.
Sekitar 780-an peserta dari berbagai elemen juga UMKM mengikuti festival tahunan merupakan serangkaian Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 729.
Salah satu peserta nomer meja 78 dari DPC Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Banyuwangi Jawa Timur.
Ketua DPC APJI Banyuwangi Sukanti Suwastika Wati mengatakan, ikut berpatisipasi dalam festival rujak uleg di hari jadi kota Surabaya ke 729
“Kami dari DPC APJI Banyuwangi ikut berpartisipasi dalam festival rujak uleg di hari jadi kota Surabaya ke 729 ini,” ujarnya.
Meski demikian, kata Sukanti, untuk meningkatkan kembali kemampuan para pengusaha jasa boga Indonesia khususnya di Jawa timur agar bangkit kembali.
“Kami APJI Banyuwangi berharap bisa menang di festival rujak uleg hari jadi kota Surabaya ke 729 ini,” harapannya.
Tema yang diusung, menurut Sukanti, mengusung tema rujak uleg kota penari seperti KKN desa penari yang lagi viral.
“Tetapi, saya mengambil tema kota penari,” ungkapnya.
Nama busana yang digunakan, kata peserta meja nomer 78 ini, bernama Gandrung sedangkan untuk busana fashion yang ditampilkan bernama Sayu Wiwid Srikandi Blambangan.
“Atau bisa dikatakan ratunya Banyuwangi seperti itu,” paparnya.
Kuliner di bidang katering saat ini, kata Sukanti, mulai bangkit kembali dan ia mengaku bangga perekonomian bisa tumbuh.
“Semoga bencana segera berlalu agar ekonomi bisa bangkit dan tumbuh lagi khususnya para kuliner tergabung dalam APJI Jawa Timur,” harapannya.
Sementara itu, Ketua DPD APJI Jawa Timur Indah Nugroho Wibowo juga turut hadir mendampingi DPC APJI Banyuwangi meriahkan Festival Rujak Uleg tersebut. (irw)