Pendidikan Situasi Pandemi, Wakil Ketua DPRD Surabaya Minta Pemkot Gunakan Sistim Daring

oleh -13 Dilihat

Surabaya – Peraturan Walikota Surabaya Nomer 28 Tahun 2020 Tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Surabaya.

Dalam Perwali tersebut juga mengatur soal pendidikan pada Bab V bagian kesatu kegiatan pembelajaran di sekolah, institusi pendidikan lainya dan pesantren di pasal 7, 8, 9, dan 10 dinilai ada ketegasan tetapi masih kurang.

“Bukan hanya sedekar mengatur saja, tapi soal ketegasan juga, jangan sampai seolah-olah masalah pandemi covid-19 ini sudah selesai,” ujar A Hermas Thony Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. Senin (15/06/2020)

Jika pendidikan menggunakan sistim tatap muka, menurut Penasehat Fraksi Gerindra ini, dinilai sebuah keputusan tanpa mempertimbangkan keamanan tentu sangat berisiko tinggi terhadap anak sekolah pada saat mengikuti pendidikan.

“Tapi kalau sistim daring tidak menjadi masalah,” kata Thony.

Ia mencontohkan, pada penerapan hingga paska PSBB kemarin terhadap protokoler kesehatan covid-19 banyak ditemukan tidak melaksanakan itu, sehingga jumlah angka kasus penyebaran covid-19 di surabaya maupun di jawa timur masih tinggi.

“Bahkan informasi yang kami dapat, tingginya jumlah angka penyebaran covid-19 ini juga dialami oleh anak anak yang terpapar,” ungkap Thony.

Jika ada pemikiran pendidikan menggunakan sistim tatap muka di situasi pandemi covid-19 ini, Ia meminta pemerintah kota untuk ditangguhkan lebih dahulu, agar anak anak sekolah jangan sampai terpapar atau menjadi klaster baru covid-19

“Kami sebagai dewan meminta ditangguhkan lebih dulu, mengingat anak anak sekolah ini generasi bangsa yang harus kita jaga dan kita selamatkan dari wabah ini,” tutur Thony.

Untuk itu, ia menegaskan, untuk pendidikan pada satu semester enam bulan kedepan lebih baik menggunakan sistim daring agar tidak menimbulkan kerumunan massa.

“Kami meminta kepada pemerintah kota untuk pendidikan pada enam bulan kedepan menggunakan sistim daring, atau kalau bisa ajaran baru dimulai pada akhir tahun, ini,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika pemerintah kota benar benar menyatakan zero bebas dari wabah covid-19 ini, pihaknya mempersilakan anak anak sekolah bisa bertatap muka mengikuti kegiatan pendidikan.

“Silakan bisa menggunakan sistim tatap muka, kalau pemerintah kota benar benar menyatakan zero bebas dari wabah covid-19 ini,” pungkasnya. (irw).