Surabaya – Komisi B DPRD Surabaya menggelar rapat mengundang Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya terkait teknis pengadaan di UMKM.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan, dalam rapat ini membahas pengadaan khususnya untuk kebutuhan sekolah.
“Seperti seragam, tas, sepatu itu aja dan tidak untuk yang lain lainnya,” ujar Fauzie Mustwiem Yos. Selasa (23/8/2022) ditemui usai rapat.
Fauzie Mustaqiem Yos sapaan akrab Bang Yos ini mengatakan, UMKM yang sudah dibina selama ini, sudah memproduksi untuk memenuhi kebutuhan Diknas maupun sekolah.
“Ada 20 sampai 21 UMKM yang sudah kami bina secara intens, kita latih dan dampingi ,” katanya
Bahkan, lanjut Bang Yos, ada juga UMKM yang sudah terdaftar di e-katalog dan di SIPLah.
“Khusus pengadaan seragam sekolah ini UMKM harus sudah terdaftar di Sistim Informasi Pengadaan Sekolah atau SIPLah,” katanya.
Untuk teknis pengadaan siapa yang memilih, dimana dan kapan pengirimannya ini, kata Bang Yos, itu rananya dari Diknas maupun dari pihak sekolah
“Itu nanti teman teman dari Diknas atau sekolah sekolah yang bisa menjawab,” katanya.
Dinas Koperasi sendiri, menurut Bang Yos tidak bisa masuk ke rana itu karena aplikasi SIPLah khusus sekolah atau vendor atau UMKM.
“Kami hanya menyiapkan UMKM saja, ayo gawe’o seragam, sepatu atau tas dan nanti yang beli itu dari teman teman sekolah,” katanya.
Terkait ads beberapa kendala dialami oleh UMKM yang disampaikan dalam rapat, Bang Yos mengakui ada, bahwa biasanya keinginan UMKM itu pesan dahulu baru dibuatkan kemudian di kirim
“Sementara kalau di sekolah atau di SIPlah itu biasanya begitu mereka sudah pesan dalam jangka waktu 3 hati atau maksimal 7 hari barang sudah dikirim,” katanya
Artinya, menurut Bang Yos, UMKM harus membuat dahulu, namun ada juga UMKM kuatir ketika proses produksi tidak dibeli oleh sekolah.
“Padahal kalau di aplikasi SIPLah itu kan bukan hanya Surabaya dan Jawa timur, tapi sak Indonesia,” katanya
UMKM yang memproduksi ini, kata Bang Yos, bisa juga dijual ke Sidoarjo, Gresik, Madura bahkan sampai ke luar pulau, hal itu dikatakan tidak menjadi masalah.
“Sebetulnya itu enggak masalah,” katanya
Meski demikian, kata Bang Yos, Dinas Koperasi terus berusaha untuk melakukan pendampingan kepada UMKM.
“Ayo usaha gawe,”o lek perlu modal kita fasilitasi dengan Bank Jatim, atau BPR SHU, jadi untuk modal sebetulnya enggak ada masalah,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B Anas Karno mengatakan, dalam rapat ini mengundang Dinas Koperasi dan perdagangan yang bersifat untuk berkoordinasi tentang semua progam baik yang sudah dilakukan ataupun belum dilakukan oleh dinas koperasi dan perdagangan
“Seperti yang kita tahu bahwasannya di expo ada progam dan termasuk progam tentang UMKM,” ujar Anas Karno
Untuk itu, legislator PDIP ini berharap, jika ada progam yang akan dijalankan atau event dalam waktu dekat ini agar diinfokan kepada komisi B
“Jadi jangan sampai komisi B ini tidak dapat info adanya progam progam itu,” katanya
Ditanya terkait pengadaan barang lewat UMKM ini, kata Anas, Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan dalam rapat memang menyampaikan ada beberapa sekolah SD maupun SMP belum ada yang selesai.
“Itu tadi ditanyakan oleh Ibu ketua (Komisi B red) dan saya juga,” katanya
Meski demikian, Anas mengingatkan agar segera dikomunikasikan untuk dikroscek oleh dinas terkait yang berhubungan dengan order ke Dinas Koperasi dan Perdagangan.
“Kami (Komisi B) minta itu supaya di komunikasikan dengan dinas terkait gitu,” pungkasnya. (irw)