Dapat Aduan Layanan Puskesmas Kurang Responsif, Komisi D : Sangat Disayangkan dan Menjadi Evaluasi

oleh -1 Dilihat

Surabaya – Mendapat pengaduan warga terkait pelayanan puskesmas kurang responsif, Komisi D DPRD Kota Surabaya menggelar rapat dengar pendapat (Hearing) Rabu (29/12/2021)

Hearing mengundang Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Kepala Puskesmas Peneleh dan Anas Karno salah satu perwakilan warga yang mengadu.

Salah satu perwakilan warga Anas Karno mengatakan, dirinya mengatasnamakan warga mengadukan permasalahannya

“Saya atas nama warga mengadukan soal permasalahan pelayanan di puskesmas (Peneleh red) ini,” ujar Anas Karno ditemui usai hearing.

Aduan pelayanan puskesmas pada saat itu, kata ia, kurang responsif terkesan tidak memberikan solusi bahkan kurang maksimal pelayanannya hingga terjadi perdebatan dengan nada tinggi.

“Seharusnya warga masyarakat siapa pun itu dilayani dengan baik,” tutur Anas Karno

Puskesmas, menurut ia, seharusnya bisa memberikan langkah seperti meminta nama dan alamat pasien yang sakit agar segera selesai ditangani.

“Sebenarnya tidak perlu ada debat agar segera selesai ditangani oleh kepala puskesmas bersama tim medisnya,” kata Anas Karno sapaan akrab Anas.

Kronologis permasalahan pelayanan ini, ia menceritakan, waktu itu ada warga baik itu sakit maupun yang meninggal, pihaknya mengkontak pihak kepala puskesmas

“Pada saat saya telpon bu yayuk kepala puskesmas (Peneleh red) nadanya tinggi sekali, seperti saya dimarahi,” ungkap Anas

Waktu itu, lanjut ia, ingin menyampaikan bahwa ada warga yang sakit akan tetapi pihak puskesmas tidak meminta nama dan alamat pasien

“Malah kita atau pasien yang sakit parah diminta tetap datang ke puskesmas itu,” kata Anas

Hal itu, menurut ia, tidak mungkin pasien dalam kondisi sakit parah datang ke puskesmas.

“Seharusnya pihak puskesmas datang langsung ke pasien untuk memberikan pelayanan,” tutur Anas yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya.

Kepala Puskesmas Peneleh drg Yayuk mengatakan, saat itu Anas Karno menelpon dirinya pukul 10.49 wib untuk menanyakan apakah bisa meminta surat kematian untuk keluarganya yang meninggal

“Saya bilang bisa karena di puskesmas kemarin ada piket natal, tidak kosong,” ujar drg Yayuk

Saat Anas Karno menelpon, ia mengaku sedang menyetir mobil dan kondisi jalan raya sedang ramai sehingga pihaknya memberikan jawaban dengan cepat

“Karena saya sedang memegang setir dan hp saat bapak Anas menelpon saya,” ungkap drg Yayuk

Seusai Anas Karno menelpon, kata ia, apa yang disampaikan oleh Anas Karno memang dengan nada marah.

“Tetapi saya hanya mendengarkan saja karena seseorang dalam kondisi emosional dan saya biarkan dulu saja,” kata drg Yayuk

“Dan saat saya menanyakan, tetapi hp saya mati sehingga saya tidak bisa mengetahui alamat (Pasien) itu dimana,” kata drg Yayuk

Akan tetapi, kata ia tidak mau kehilangan informasi untuk mencari alamat rumah duka tersebut karena Anas Karno telah mematikan hpnya.

“Setelah bapak Anas mematikan hp, saya langsung telpon ke petugas kami menyampaikan bahwa ada warga yang meninggal diwilayah kelurahan genteng,” kata drg Yayuk.

Tetapi, lanjut ia, alamat rumah duka akan ditanyakan kepada satgas di wilayah kelurahan genteng.

“Kalau rumah bapak Anas di gang VI tetapi yang meninggal tidak tinggal disitu dan saya tanya ke satgas kelurahan genteng mas tolong cek apakah ada warga kembangsren keluarganya bapak Anas yang meninggal saya tanya seperti itu,” ungkap drg Yayuk

Kemudian, lanjut ia, satgas menanyakan ke RT lebih dulu lalu satgas kembali menelpon dirinya

“Oh ya bu kakaknya pak Anas namanya ibu Indah Yani alamat kembangsren gang 3 nomer 3, ” kata drg Yayuk.

Saat itu, ia langsung menelpon petugas puskesmas peneleh untuk perintahkan turun ke lokasi

“Saat saya menelpon seperti itu, ada 3  orang keluarga bapak Anas datang,” kata drg Yayuk.

Ketika datang, kata ia, ketiga orang keluarga Anas Karno mengucapkan terima kasih karena sudah terlayani meskipun hari libur.

“Karena sudah terbantu terlayani dari puskesmas peneleh untuk mendapatkan surat kematian,” kata drg Yayuk

Karena, menurut ia, petugas puskesmas peneleh sudah meluncur datang ke lokasi

“Saat itu keluarga bapak Anas Karno datang ke puskesmas pukul 11.15 wib tapi saya saat menelpon petugas kami ketika telpon pak Anas berhenti yaitu pukul 10.56 wib,” kata drg Yayuk

Kemudian, lanjut ia, petugas puskesmas peneleh langsung ke lokasi pukul 11.21 wib dengan membawa alat dan surat

“Untuk pemeriksaan dan memastikan alm sudah meninggal apa belum dan dinyatakan sudah meninggal dan langsung membuat surat kematian untuk ke makam,” kata drg yayuk

Kendati demikian, kata ia, perlu diketahui keluarga Anas Karno pada pukul 10.00 wib pagi sempat melapor ke puskesmas kedungdoro.

“Kedua juga datang lagi jam 11.00 wib ke puskesmas kedungdoro lalu diarahkan ke puskesmas peneleh,” kata drg Yayuk

Karena, menurut ia, alamat keluarga duka tinggal di wilayah puskesmas peneleh.

“Kemudian disini juga ada nota dari petugas puskesmas kedungdoro untuk disampaikan ke puskesmas peneleh dan langsung kami tindaklanjuti,” kata drg Yayuk

Ditempat sama, Kabid Pelayanan Kesehatan Kota Surabaya Sri Setyani menyampaikan terima kasih atas masukan dan koreksi sebagai bahan evaluasi

“Pelayanan kesehatan kita ini memang sudah ke ITE semua,” ujar Sri Setyani

Pelayanan kesehatan, menurut ia setiap satu tahun sekali ada evaluasi, namun ditengah pandemi ada kendala dan akan menindaklanjuti atas masukan tersebut

“Terima kasih atas masukannya dan kita nanti akan menintindaklanjut,” kata Sri Setyani.

Sementara itu, Ketua Komisi D Khusnul Khotimah mengatakan pertama sangat menyayangkan dan sekaligus menjadi evaluasi

“Bahwa dari 63 puskesmas itu meskipun sudah ber ISO ternyata masih ada yang memberikan layanan tidak responsif tadi yang disampaikan,” ujar Khusnul Khotimah.

Tetapi, kata ia, alasan yang disampaikan oleh Yayuk Kepala Puskesmas Peneleh kmungkinan ada miss komunikasi

“Saya kira ini miss ya,” kata Khusnul Khotimah akrab disapa Khusnul

Karena, menurut politisi PDIP ini, apa yang disampaikan oleh Yayuk saat kondisinya dijalan.

“Beliaunya lagi nyetir sehingga butuh sesesuatu atau apa dan mungkin enggak jelas juga dan sebagainya,” kata Khusnul.

Aka tetapi, kata ia, yang harus dipahami bahwa peningkatan layanan muklak harus dilakukan.

“Apalagi ditahun 2022 (layanan) itu harus dilaksanakan disetiap masing masing puskesmas,” tutur Khusnul.

Maka itu, ia berharap, ada peningkatan layanan karena menurutnya salah satu indikator ketercapaian itu adalah memberikan ruang kepada puskesmas puskesmas untuk berlomba lomba memberikan layanan terbaiknya untuk warga Kota Surabaya.

“Terima kasih atas masukan, saran dan kritik warga kota surabaya tentunya menjadi evaluasi kami (komisi C red) untuk mengawasi layanan terutama kesehatan agar kedepannya lebih baik dan terus menjadi kebanggaan warga kota surabaya,” kata Khusnul

Kedua call center yang sudah dijelaskan lanjut ia, agar kedepan 112 selama ini dihidupkan lagi dengan harapan bisa dimanfaatkan.

“Tentunya kita juga titip pesan ke pak Anas untuk Diskominfo 112 hendaknya cepat untuk bisa ditelpon bila ada warga yang membutuhkan,” ucap Khusnul

Sehingga, kata ia, percepatan pemberian layanan kesehatan terutama untuk warga dengan kondisi darurat segera bisa dilaksanakan.

“Ya masukan dari pak Anas tadi bisa sebagai cambuk bagi dinas kesehatan agar mengevaluasi seluruh puskesmas yang ada di kota surabaya agar supaya kedepan bisa memberikan layanan yang terbaiknya,” pungkas Khusnul.      (irw)