Surabaya – Mendapat keluhan dari sejumlah anggota Komisi D perihal berkeinginan untuk koordinasi soal skema pendidikan dalam proses belajar mengajar yang akan segera dimulai pada 13 juli mendatang.
Namun keinginan untuk melakukukan koordinasi tersebut, belum ada jawaban dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya, bahkan hal ini disampaikan kepada Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A. Hermas Thony mengatakan, setelah menerima keluhan dari komisi D, ia mengaku sangat menyayangkan sikap Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
“Sikap Dinas Pendidikan ini sangat disayangkan, seharusnya Dinas Pendidikan membuat skema pendidikan terutama dengan sistim tata muka paska atau dimasa pandemi ini,” ujar A. Hermas Thony. Jumat (26/06/2020)
Kalau dimasa pandemi, menurut Penasehat Fraksi Gerindra ini, ia melihatnya sudah pas dilaksanakan dengan sistim daring, namun ketika ada rumor atau dorongan dari pihak tertentu seolah olah pada 13 juli pendidikan belajar mengajar dengan tata muka sangat mencemaskan.
“Kami atau teman teman komisi D melakukan koordinasi meminta masukan penerapan pendidikan seperti apa yang akan diterapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya, tetapi tidak ada jawaban (Dinas Pendidikan),” kata Thony.
Karena itu, ia sebagai unsur pimpinan dewan mencoba untuk komunikasi dengan cara mengkontak juga tetapi kenyataan memang sulit untuk dihubungi, dan lanjut Thony juga mencoba komunikasi ke Sekda kota Surabaya langsung mendapat respon.
“Alhamdulillah, Pak Sekda Pemkot Surabaya (Hendro) merespon baik,” kata Thony
Selain direspon baik, ia menambahkan, bahkan Sekda Pemkot Surabaya juga memberikan gambaran tentang KBM tidak dilaksanakan dengan sistim tatap muka, tetapi dengan sistim daring sesuai sains dari Kementerian Pendidikan.
“Ini jawaban, kami dari Pak Sekda Pemkot Surabaya (Hendro),” kata Thony
Terkait kesulitan komunikasi antara dirinya dan Komisi D dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya ini, juga menyampaikan kepada Sekda Pemkot Surabaya direspon dengan baik apa yang menjadi keluhan kawan kawan komisi D pada kemarin.
“Dan itupun direspon baik oleh beliau (Sekda) Pemkot Surabaya dan juga menindaklanjuti menyampaikan Siap Perintah ?,” kata Thony. saat komunikasi lewat WA.
Setelah Sekda Pemkot Surabaya merespon keluhan dewan, kata Thoy, Sekda Pemkot Surabaya langsung menghubungi Dinas Pendidikan Kota Surabaya, setelah itu, Dinas Pendidikan menghubungi dirinya.
“Kami sampaikan kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya, kami ingin untuk berkoordinasi berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang masih dimasa pandemi covid-19 ini,” katanya.
Dalam komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya melalui WA ini Ia mempertanyakan, apakah betul belajar mengajar dimasa pandemi menggunakan sistim tatap muka atau daring dan apa saja yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Surabaya.
“Terhadap disetiap sekolah, kelas, lingkungan sekolah dan termasuk bagaimana mengindetifikasi terhadap siswa siswa berasal dari berbagai tempat yang tidak menutup kemungkinan terpapar covid, tetapi jawaban dinas pendidikan kami rasa masih kurang pas,” pungkas Thony. (irw)