HUT Ke 43 PDAM Surya Sembada, Surabaya, Ini Kata Wakil Ketua Dewan

oleh -11 Dilihat

Surabaya – Sejumlah harapan di sampaikan oleh unsur Pimpinan DPRD Kota Surabaya di Peringatan HUT Ke 43 Tahun PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyampaikan, ini sebuah moment PDAM untuk terus meningkatkan pelayanan sebagai salah satu BUMD yang melayani kebutuhan publik terutama air.

“Target PDAM 100 persen soal sambungan rumah terpasang moga moga bisa tercapai,” ujar Reni Astuti ditemui disela sela hadiri HUT PDAM, Minggu (24/11/2019) pagi.

Terkait kualitas air, Kata Politisi PKS ini, adalah sebuah keniscayaan untuk menuju surabaya sehat oleh karena itu, pihaknya mengajak kepada suluruh untuk menjaga kali suroboyo sebagai sumber bahan baku air PDAM.

“Disamping itu, PDAM juga perlu mencari sumber lain yang secara perencanaan memang sudah disiapkan,” katanya.

Kemudian, ia menjelaskan, air siap minum yang saat ini sudah disiapkan di beberapa lokasi semoga juga bisa sebagai pilot project prasarana dengan baik dan juga diperluas di area lain.

“Masalah pengaduan masyarakat kita minta kepada PDAM bisa responsif,” pungkasnya.

Ditempat sama, Wakil Ketua DPRD Surabaya Hermas Thony juga menyampaikan, di Peringatan HUT PDAM perlu dilakukan peningkatan baik itu kualitas pelayanan PDAM, maupun kualitas airnya.

“Selama ini yang kita lihat dan kita tangkap dari masyarakat banyak keluhan tentang matinya jalur PDAM secara tiba tiba, kualitas air mengeruh dan juga ada jentik jentik ini harus di tuntaskan,” ujar Hermas Thony.

Kemudian, Politisi Gerinda ini, yang tidak kalah penting adalah menjadikan air menjadi satu komoditi air sehat ini juga harus di pikirkan oleh PDAM.

“Jangan sekedar menyediakan air bersih saja, tetapi juga memproduksi air siap minum untuk masyarakat,” katanya.

Selama ini, ia menilai, PDAM tidak ada keberanian untuk menunjukan bahwa tantangan untuk menjadi air minum itu masih belum bisa diwujudkan, dan yang tidak kalah penting juga bahwa tentang komoditas air yang ada disekililing kita disalurkan sungai yang cukup melimpah itu nampaknya seperti disia siakan oleh PDAM, padahal di berbagai tempat sangat dibutuhkan.

“Kalau PDAM bisa membuat satu ahli teknologi yang baik maka adalah melimpahnya air yang di sungai sungai itu bisa diolah menjadi sebuah air yang bisa mencukupi kebutuhan masak,” ungkapnya.

Dan selama ini, lanjut ia mengatakan, berapa persen penduduk kota surabaya itu import air dari daerah lain baik bentuk dalam kemasan maupun tangki artinya ini bisa menampar muka PDAM.

“Itu bukti bahwa PDAM tidak mampu menjawab terhadap kebutuhan air di masyakarat,” pungkasnya. (irw)