Surabaya – Dalam pidato Musyawarah Nasional (Munas) beberapa waktu lalu ada tiga point yang perlu diresapi oleh kader partai Golkar untuk menghadapi pilkada 2020.
“Pertama akan memperioritaskan kader baik di tingkat Pengurus Provinsi, DPP maupun DPD,” ujar Arif Fathoni Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Kota Surabaya. Kamis (30/01/2020) sore.
Kedua, Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya dari fraksi Golkar ini menyakini, bahwa di partai golkar sudah tidak ada lagi budaya mahar politik, artinya Golkar dalam menentukan siapa yang akan diusung dalam pilwali mendatang.
“Adalah orang yang benar – benar memiliki intergritas dan layak jual,” katanya. saat ditemui
Tugas DPD Kabupaten/Kota, ia menjelaskan, melakukan penjaringan dan bukan hanya semata mata pendaftaran, namun pihaknya sebagai partai politik itu melakukan penjaringan.
“Siapa sih nama – nama tokoh di surabaya ini yang siap untuk disuguhkan ke masyarakat,” paparnya.
Dari proses penjaringan yang sudah dilakukan oleh DPD Golkar Kota Surabaya ini lanjut ia mengatakan, mencrucut menjadi tiga nama dari internal sendiri ada Gus Han, sedangkan yang kedua adalah non kader.
“Salah satu dari kedua nama itu adalah MA (Machfud Arifin) dan satunya masih kita sembunyikan,” katanya.
Tetapi, Ia menjelaskan, yang paling penting adalah Partai Golkar tidak bisa berangkat sendiri, tentunya akan berkoalisi oleh karena itu, siapapun cawalinya Golkar mendorong Gus Han sebagai Cawalinya.
“Atau sebaliknya katakanlah kita koalisi dengan kursi partai yang sama belum punya kandidat calon walikota, ya kita sodorkan Gus Han untuk menjadi calon walikota nanti dari partai itu untuk menjadi calon wakil walikotanya,” paparnya. (irw)
