Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melepas keberangkatan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), dalam pelaksanaan tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih tahun 2018, pada apel kesiapan penyelenggara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur di Balai Kota Surabaya.
Gerakan Coklit Nasional ini digelar secara serentak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh Indonesia, termasuk Kota Surabaya pada 20 januari 2018 hingga 19 februari 2018. Total jumlah PPDP yang terlibat dalam gerakan coklit ini sebanyak 4284 dari 31 kecamatan se Kota Surabaya. Sebelum turun ke lapangan, para petugas sebelumnya telah dibekali dengan bimbingan dan pembekalan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya berpesan kepada petugas PPDP agar lebih teliti dalam melakukan kroscek data di lapangan, lebih baik sebelumnya juga dilakukan kroscek ke pihak Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat, agar bisa didapatkan data yang valid.
“Bekerjalah dengan hati untuk masa depan dan kesejahteraan warga Jawa Timur,” pesan wali kota, saat memimpin jalannya apel.
Menurutnya, jika ada permasalahan dilapangan terkait selisih angka, agar segera dikomunikasikan terlebih dahulu kepada pihak kelurahan dan kecamatan, karena ini menyangkut kesejahteraan 38 juta warga Jawa Timur.
“Mari kita lakukan dengan tulus dan ikhlas, kalau warga Jawa Timur lebih sejahtera maka Insya Allah kita juga mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutur wali kota. Sabtu, (20/01/18), pagi.
KPU sebagai penyelenggara pemilu termasuk pemilihan Gubernur Jawa Timur dari segi tahapan sudah memasuki proses Pencocokan dan Penelitian Data Pemilih, sehingga pihaknya akan menyebar Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di seluruh desa dan kelurahan.
Ketua KPU Pusat Arief Budiman mengemukakan, gerakan coklit serentak nasional dilakukan untuk mengigatkan semua pihak bahwa petugas akan memulai pekerjaan diawal, bertujuan tidak hanya mengigatkan kepada penyelenggara pemilu, namun juga mengigatkan kepada masyarakat pemilih, dan seluruh stakeholder.
“Anda harus betul-betul mengecek datanya, selain melakukan pencocokan data, juga harus teliti dalam bekerja,” ujarnya kepada para petugas PPDP.
Arief menyampaikan, kegiatan Coklit merupakan kegiatan pencocokan data dilapangan, bertemu langsung dengan pemilih. Setiap PPDP hari ini ditarget mendatangi lima rumah, jika berhasil, maka KPU se Indonesia berhasil mendatangi sebanyak 1,9 juta rumah se Indonesia.
“Kalau itu berhasil kita lakukan, maka akan dicatat oleh MURI, gerakan Coklit serentak Nasional dengan jumlah rumah yang didatangi dan jumlah pemilih yang didata terbesar, terbanyak dalam satu hari,” tutupnya.
Turut hadir dalam apel pagi ini, Ketua dan Wakil Komisi II DPR RI, Ketua KPU RI, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, Ketua Bawaslu RI, Ketua Komnas HAM, Ketua Ombudsman, dan Sekretaris Ditjen Dukcapil Kemendagri. Setelah apel, petugas PPDP melakukan giat coklit ke rumah salah satu tokoh ludruk Surabaya Cak Kartolo, dan rumah Imam Utomo, mantan Gubernur Jawa Timur. (red/hum)