Surabaya – Malam pergantian tahun 2021 di Surabaya diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya mengalami hujan dengan intensitas sedang dan terjadinya air rob atau naiknya air laut ke daratan.
Kepala Forcester Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, Muhammad Arif Wiyono mengatakan saat ini ada kenaikan air laut dengan ketinggian bervariasi terutama di Surabaya cukup tinggi sekitar 130-150 cm dari rata-rata permukaan air laut.
Kenaikan air laut tersebut terjadi mulai 29 Desember hingga 31 Desember pada pukul 22.00 hingga 23.00.
“Ini yang patut diwaspadai karena menyebabkan genanangan di beberapa wilayah di Surabaya. Dampaknya genangan mencapai 15 hingga 20 centimeter di daratan,”katanya, Rabu (30/12/2020).
Arif menyebut potensi naiknya air laut terjadi di sekitar teluk Lamong, Margomulyo dan di kawasan Kenjeran.
“Tidak terlalu signifikan naiknya tapi patut diwaspadai oleh masyarakat,”katanya.
Meski terjadi kenaikan air laut namun kondisi gelombang tidak terdampak, terutama di Surabaya.
“Karena karakter Surabaya perairannya tertutup. Sehingga untuk kondisi gelombang, saya rasa aman,”jelasnya.
Selain itu hujan juga akan terjadi sepanjang siang dan diprediksi hingga malam hari pada malam pergantian tahun. Karena masih adanya tekanan rendah barat laut Australia menyebabkan konvergensi (pertemuan angin) di laut Jawa.
“Hal ini menyebabkan awan CB yang menyebabkan hujan sedang disertai dengan angin kencang,”katanya.
Sedangkan untuk kecepatan angin didaratan maupun disekitar pesisir sekitar 23 kilometer perjam dengan suhu 25 derajat celsius. Lanjutnya, hujan nantinya juga akan terjadi hingga diawal Januari 2021.
“Diawal Bulan Januari Kemungkinan juga masih terjadi,”imbuhnya.
Arif mengaku sudah menginformasikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di pesisir Surabaya melaluiĀ Weather Information Digital (WID) yang terpasang di pinggir pesisir.
“Sudah kami imbau kepada masyarakat, melalui medsos, maupun WID,” katanya. (irw/mat)