beritasurabayaonline.net
Sospol

Terkait Hasil Survey Litbang Kompas Pilpres 2019, Ini Tanggapan Bambang Haryo

Surabaya – Hasil survei terbaru Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 – 5 Maret 2019 lalu, menunjukkan, jarak elektabilitas antara pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin tipis.

Untuk elektabilitas Jokowi-Maruf di angka 49,2 persen, sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia, hal ini mendapat dari salah satu Badan Pemenangan (BPP) Prabowo-Sandi Provinsi Jawa Timur

Bambang Haryo Soekartono mengatakan, hasil survey terbaru dari litbang Kompas memang berkaitan di provinsi jawa timur, dan dilihat secara nasional penurunannya terjadi sangat tajam 4 persen adalah sesuatu yang luar biasa.

“Ini Petahana loh, biasanya petahana tidak turun, seharusnya di akhri-akhir ini menjelang pemilu 2019 menaik (Elektabilitas),” ujarnya, kamis, (22/03/2019) sore saat jumpa press.

Kenaikan tersebut, menurut Politisi Partai Gerinda ini, banyak mendapat dukungan baik itu soal finasial dan logistik yang luar biasa juga didukung oleh menteri maupun Bupati, Gubenur dan lain sebagainya yang cukup banyak.

“Karena mereka bisa melakukan apa saja untuk kepentingan pemenangannya, misalnya mengeluarkan kartu ini dan itu yang dimana lebih banyak ke pencitraannya dari keinginan tim presiden daripada kepentingan kesejahteraan rakyatnya,” katanya.

Di akhir-akhir pencitraan, Caleg DPR RI dari Partai Gerinda Dapil Jatim 1 Surabaya Sidoarjo ini menilai, bukan malah menaik tetapi malah menurun, sedangkan untuk BPN 02 (Prabowo-Sandi) luar biasa mengalami kenaikan lebih diatas dari 4 persen sehingga ada perbedaan presentase hanya sekitar 11 persen.

“Ini merupakan suatu istilah istilahnya warning lah, bahwa ini semakin turun apalagi dengan adanya debat Wapres kemarin ini dampaknya sangat luar biasa dan preseiden yang sebelumnya Capres kemarin juag begitu,” ungkapnya.  (irw)

Baca juga