Surabaya – Pemerintah pusat menginstruksi sosialisasi new normal secara masif tetap menerapkan protokol kesehatan di sejumlah provinsi untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Hal itu mendapatkan tanggapan dari anggota DPRD Surabaya, bahwa pihaknya sudah menyampaikan sejak beberapa pekan yang lalu seharus kita berdampingan dengan virus Covid-19 (Corona) ini.
“Saya sejak dua minggu yang lalu sudah gembar gembor sudah seharunya kita bahwa hidup berdampingan dengan virus (corona) ini,” ujar Mahfudz Wakil Ketua Fraksi PKB. Rabu (27/05/2020).
Berdampingan, menurut sekretaris Komisi B Bidang Perekonomian ini artinya tidak perlu takut dan gegabah, hidup saja secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Kita bisa aktifitas seperti biasanya dan menurut saya (new normal) ini alternatif agar supaya roda perekonomian di surabaya tetap berputar,” ungkapnya.
Sehingga, warga dan rakyat kecil semakin terhimpit oleh keadaan ekonomi yang sekarang, dan ketika ada PSBB, tetapi tidak ada solusi yang jelas untuk warga.
“New normal salah satu jalan alternatif agar ekonomi tetap berjalan,” terangnya.
Mahfudz menambahkan, mencoba membayangkan kita tidak tahu sampai kapan virus ini selesai, dan sedangkan kekuatan APBD (Surabaya) kita berapa, bisa bisa bangkrut kalau di teruskan.
“Untuk kekuatan APBN kita juga berapa sih, apa bisa menghidupkan warga se indonesia, apalagi APBD Surabaya untuk menghidupkan warga Se Surabaya,” katanya.
Untuk itu, new normal harus diterapkan di surabaya, artinya new normal di surabaya ini menurut Mahfudz, beraktifitas seperti biasa tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan selalu cuci tangan.
“Saya kira warga surabaya semakin beraktifitas imunnya akan naik,” tuturnya.
Tetapi kalau dikurung dirumah dan tidak ada kegiatan pasti imun mereka pasti akan turun karena banyak pikiran, apalagi sampai melakukan tindakan kriminal sangat berbahaya sekali.
“Saya kira menurut saya seperti itu,” pungkasnya. (irw)