Surabaya – Tradisi warga masyarakat disebut dengan istilah ”Megengan” dengan mengadakan tasyakuran (Selamatan) maupun berbagi dengan sesama menjelang Bulan Puasa Ramadhan, hal ini dilakukan oleh salah satu keluarga besar H Mat Mocthar sebagai bentuk rasa syukur.
“Acara ini merupakan tradisi menjelang bulan puasa ramadhan ini disebut dengan istilah ”Megengan” ,” Ujar H Mat Mocthar, Kamis, (10/05/2018) di rumah kediaman jalan bulak banteng kidul Surabaya.
Tradisi Megengan ini, Kata H Mat Mocthar mengatakan, Sudah ditanamkan oleh leluhur atau nenek moyang kita sejak dahulu, dan tradisi ini wajib diteruskan oleh kita (Anak-Cucu) agar jangan sampai punah atau hilang, karena tradisi ini banyak manfaatnya.
“Seperti menjalin silaturahim maupun berbagi rezeki dengan sesama untuk warga yang kurang mampu atau kaum (Du’fa),” Katanya, ditemui disela-sela acara.
Dalam acara “Megengan” menjelang puasa ramadhan ini, H Mat Mocthar bersama istri beserta anaknya memberikan santunan berupa uang kepada warga kurang mampu yang pernah diajarkan oleh Almarhum kedua orang tua H Mat Mocthar hingga sekarang tradisi ini tetap dilakukan.
“Ada 100 warga kaum dhu’fa yang diundang dan semoga berkat doa dari mereka (Dhu’fa) kita bisa seperti sekarang ini,” Pungkasnya. (irw)