Surabaya – Ratusan jamaah dari berbagai kalangan menghadiri kegiatan acara Haul Akbar Waliyulloh Habib Syech Umar Sumbawa (Sombo) dan KH Hasbullah di gelar oleh Pusat Informasi Majilis Ta’lim An Nadhdhoh di kawasan pesisir pantai kedung Cowek Surabaya.
“Kegiatan haul ini sudah berjalan 84 tahun dihitung mulai haul mbah (Nenek) saya, tapi kalau dihitung mulai haul KH Hasbullah bisa 100 tahun,” ujar Gus Fahim Ketua Panitia Haul. Minggu (20/10/2019).
Haul ini, Menurut Ia, merupakan agenda kegiatan rutin warga masyarakat kedung cowek surabaya yang selalu di lokomotifi oleh dia (Gus Fahmi) dan selalu sukses berjalan dengan baik.
“Alhamdulillah antusias dari lapisan warga masyarakat banyak yang datang terutama dari warga madura,” katanya. ditemui usai sambutan.
Menurut Gus Fahmi, KH Hasbullah punya riwayat sejarah yang berasal dari madura, tetapi beliau asli penduduk warga kedung cowek, karena kedung cowek letaknya disini (Pesisir Pantai) pada jaman belanda.
“Dalam acara haul ini yang perlu dipahami oleh jamaah apakah sih tujuan haul itu ?, apalagi yang kita hauli adalah seorang tokoh dan pejuang melawan belanda pada saat itu,” ungkapnya.
Pertama, Gus Fahmi menjelaskan, mengenang, kedua supaya kita sedikit banyak bisa mengikuti sejarah perjuangan pendahulu kita, baik itu masalah ibadah, maupun kegigihannya dalam mempertahankan NKRI.
“Dulu ulama yang sepuh sepuh sepakat bahwa Indonesia ini berdasarkan Pancasila dihasilkan dari musyawaroh yang di pelopori oleh Bapak Ir Soekarno,” paparnya.
Untuk itu, Gus Fahmi menambahkan, agar generasi sekarang lebih tahu dan kenal dekat riwayat sejarah para ulama pendahulu, tetapi generasi sekarang, menurut ia, kurang kurang tahu dan memahami riwayat atau sejarah para ulama pendahulu.
“Saya berharap generasi sekarang bisa tahu dan memahami riwayat ataupun sejarah para ulama pendahulu yang juga sebagai pejuang bangsa dan negara indonesia ini,” tuturnya, didampingi Agus Basuki Seksi Humas Acara Haul Akbar.
Kegiatan acara Haul Akbar Waliyulloh Habib Syech Umar Sombo dan KH Hasbullah yang kesekian kalinya ini dihadiri oleh Whisnu Sakti Buana Wakil Wali Kota Surabaya dan juga sejumlah anggota dewan.
“Acara haul ini harus kita budayakan terus menerus yang merupakan bagian dari budaya kota surabaya juga,” ujar Whisnu Sakti Buana.
Khusus tempat sejarah, kata Bakal Calon Wali (Bacawali) Kota Surabaya 2020 ini, ritual keagamaan seperti ini harus dikembangkan lagi sebagai sebuah destinasi wisata religi seperti sunan ampel, taman bungkul, dan disini ada Habib Syech Umar Sombo serta KH Hasbullah.
“Ini bisa menjadi destinasi wisata agama (Religi) banyak di surabaya, makanya harus kita perhatikan situs – situs yang seperti ini, dan harus kita perbaiki agar lebih layak lagi,” pungkasnya. (irw)
