Surabaya – BSO – Setiap 17 Agustus merupakan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini perlu digalakan di masyarakat untuk mengingat kembali sejarah para pahlawan perjuangan kemerdekaan republik indonesia, hal ini disampaikan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya saat menghadiri acara pengajian umum dalam rangka HUT RI Ke 72.
“Seperti pekik ” Allahu Akbar, Merdeka, ! artinya semua itu jadi satu yang harus digalakkan di masyarakat,” Ujar Wisnu Sakti Buana Ketua DPC PDI – Perjuangan Kota Surabaya. Minggu (20/08/2017) malam hari.
Wisnu Sakti Buana mengatakan, Pada setiap tanggal 17 Agustus yang merupakan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini untuk kembali mengingatkan sejarah perjuangan para pahlawan terdahulu yang berjuang untuk merebutkan kemerdekaan bangsa dan negara Indoensia.
“Agar masyarakat kita bisa mengingat kembali sejarah perjuangan para pahlawan di masa perjuangan kemederkaan RI,” Katanya. ditemui usai mengikuti acara pengajian umum digelar oleh PAC PDIP Kecamatan Mulyorejo.
Sebelumnya, Dalam sambutannya Wakil Wali Kota Surabaya ini menyampaikan, Sebagai rakyat surabaya harusnya bangga bahwa Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 72 ini, ” Proklamasinya boleh di jakarta, tetapi yang perlu di ingat adalah pertempuran pertama kali mempertahankan kemerdekaan di bumi pertiwi adalah di tanah surabaya,” Ujarnya.
Wisnu Sakti Buana mengatakan, Pertempuran yang paling hebat pertama kali hanya di ada surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan yang dikenal dengan pertempuran 10 November dan kenapa surabaya dikenal dengan kota pahlawan ” Karena sejarahnya panjang jauh sebelum 10 november yang diawali dengan resolusi jihad disampaikan oleh KH Hasyim Ashari,” Jelasnya.
Apa yang disampaikan oleh KH Hasyim Ashari, Wisnu menjelaskan, Kepada seluruh umat yang berada dalam radius 96 Km dari surabaya harus menuju ke surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan republik indonesia, jihad Ji sabila yang dikatakan dengan istilah Qulbuwaton Minal Iman bahwa cinta tanah air itu bagian dari iman,” Jelasnya.
Pada waktu itu, Lanjut Wisnu mengungkapnya, Mulai kota malam hingga jombang rakyat jawa timur berbondong – bondong yang menuju ke surabaya bertempur untuk mempertahakan kemerdekaan republik indonesia 1945, dan saat itu tidak perlu ada pertanyaan soal agama , yang penting rakyat indonesia berjuang mempertahakan kemerdekaan RI Merdeka Atau Mati ! ,” Ungkapnya.
Dihadapan Kader, pengurus dan Simpatisan PDI Perjuangan, Masih lanjut Wisnu kembali menyampaikan, Bahwa akhir – akhir ini kita sering lupa dengan sejarah kita dan kita selalu memandang saudara kita itu akan menjadi sabera, kalau satu aliran dan satu golongan,kita bingung dengan perbedaan karena perbedaan itu dianggap membuat kita menjadi beda dan bukan lagi sebangsa dan setanah air,” Tegasnya.
Masih Wisnu menyampaikan, Padahal sudah jelas Pancasila adalah dasar negara kita (Indonesia), bahwa pancasila itu jiwanya bangsa indonesia yang sudah digali apa yang sudah dilakukan oleh lelulur-lelulur kita dan tidak ada negara satupun yang mempunyai, yang meletakan konstitusi tertingginya pertama adalah pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa,” Jelasnya.
Sementara itu, usai menyampaikan sambutannya dihadapan kader, Pengurus dan simpatisan partai di acara pengajian umum dalam rangka HUT RI Ke 72 ini dirangkai dengan pengukuhan, Wisnu Sakti Buana Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya langsung melantik ke enam Pengurus Ranting PDI Perjuangan Se – Kecamatan Mulyorejo Surabaya. (irw)