BERITASURABAYAONLINE.COM – Keprihatinan melihat aksi unjuk rasa ratusan siswa – siswi Yayasan Pendidikan (YP) Trisila bersama orang tua wali murid berserta guru pengajar pada hari kamis (26/11/2015) yang kabarnya tidak di izinkan mengikuti ujian nasional (Unas) pada tahun depan lantaran permasalahan sengketa tanan antara PT Rajawali dengan YP Trisila.
Hal ini disampaikan oleh sebuah Lembaga East Java Corruption Organisisoan Jawa Timur H Miko Saleh SH menyampaikan, melihat fenomena aksi unjuk rasa ratusan murid YP Trisila di depan kantor DPRD Surabaya pada kamis 26 november pagi hari sungguh sangat prihatin sekali sebab ini masalah pendidikan yang harus diperhatikan oleh pemerintah kota.
“Ini sebenarnya anak didik kita ini tidak ada sangkut paudnya dengan permasalahan sengketa tanah antara PT Rajawali dengan pihak YP Trisila ini masalah pendidikan yang harus diutamankan,” Katanya ditemui pada saat melihat aksi unjuk rasa.kamis (26/11/2015)
Lanjut H Miko mengatakan, Kalau masalah sengketa tanah itu urusan pidana atau perdata masuk dalam rana hukum, selanjutnya Dinas Pendidikan Kota Surabaya itu seharusnya bijaksana serta harus bisa mewadahi permasalahan ini bagaimana anak didik kita dalam waktu dekat bisa mengkuti ujian bukan malah tidak di izinkan ikuti ujian nasional,kan kasihan.
“Saya berharap Dinas tekait jangan sampai terjebak dengan persoalan sengketa harusnya lebih mengutamakan dan mengedepankan pendidikan itu yang lebih penting,” Imbuhnya.
Dengan melihat fenomena aksi unjuk rasa ratusan siswa – siswi YP Trisila di depan kantor DPRD Kota Surabaya yang ingin menyampaikan aspirasinya Ketua Lembaga East Java Corruption Organisisoan Jawa Timur H Miko Saleh SH juga berharap, Agar DPRD Kota Surabaya di komisi D sebagai wakil rakyat harus memfasilitasi dan menjebatani anak didik kita ini.
“Semoga persoalanan ini bisa cepat selesai agar anak didik di YP Trisila ini bisa mengikuti ujian nasional (Unas) pada tahun depan,” Harapnya.