Surabaya – Hingga triwulan 2 investasi di Surabaya baru mencapai 13 persen. Bahkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya.
Investasi yang paling dominan di Surabaya sampai saat ini menurut Kepala DPMPTSP kota Surabaya, Dewi Suryawati, masih di sektor perumahan, hotel dan resto, oleh karena itu pihaknya terus menggenjot agar investor lebih banyak di kota Surabaya.
“Jadi sampai saat ini investasi di kota Surabaya masih 13 persen. Mungkin nanti di triwulan 3 dan 4, kami akan kejar. Karena baru terlihat nilai investasinya,” kata Dewi, Selasa (13/9/2022) ditemui usai rapat perubahan APBD tahun 2022 di Komisi B DPRD Surabaya.
Meski demikian, ia mengaku, bahwa tahun ini investasi di Surabaya lebih besar daripada tahun sebelumnya.
“Tahun lalu untuk investasi masih sedikit hanya 12 triliun saja. Karena lesunya bisnis karena dampak pandemi,”terangnya.
Di tahun ini, pihaknya mempunyai target Rp 36 triliun untuk, oleh karena itu pihaknya terus berinovasi memberikan kemudahan bagi investor untuk menanamkan modalnya di Kota Pahlawan melalui klinik investasi.
Ia menjelaskan, bahwa Klinik Investasi tak hanya menyediakan layanan konsultasi mengenai Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sebab, inovasi terbaru ini juga menyediakan berbagai macam informasi mengenai perizinan sebagaimana yang telah diatur dalam Perwali Nomor 41 Tahun 2021.
“Mengenai perizinan, sekarang sudah satu pintu di DPM-PTSP. Ini sesuai Perwali No 41 Tahun 2021, sistemnya lagi berproses. Ada yang jalan, ada yang beberapa masih input di sistem,” jelasnya.
Dewi menyebut, nantinya masyarakat cukup datang ke Klinik Investasi jika ingin mendapatkan informasi mengenai beragam jenis investasi maupun perizinan di Surabaya. Pihaknya mengaku, saat ini tengah menyelesaikan penataan ruangan untuk lokasi layanan tersebut.
“Nanti cukup satu pintu para pelaku usaha datang ke situ menanyakan apa saja sudah selesai. Nah, klinik ini ruangan sudah ada, tinggal penataan saja, nanti para pelaku investor bisa langsung menanyakan apa saja mengenai rencana investasi mereka di Surabaya,”pungkasnya. (*)