Semula Terdaftar Jelang Pencairan Gagal Tidak Dapat Bansos, Warga RW X Pengampon Mengeluh

oleh -8 Dilihat

Surabaya – Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial bagi warga terdampak akibat pandemi covid-19 ini banyak dikeluhkan oleh warga.

Salah satu keluhan, ketika warga, terdaftar sebagai penerima BST senilai Rp 600.000/ bulan selama tiga bulan ini, menjelang jadwal pencarian gagal mendapatkan bantuan tunai tersebut.

“Semula saya mendapat kabar dari Pak RT melalui wakilnya, bahwa nama saya terdaftar sebagai penerima BST,” kata Irwan djunaidi warga RT XI RW X Pengampon Kelurahan Bongkaran Surabaya.

Meski terdaftar sebagai penerima BST dari data 150 orang lebih ini, Irwan mengaku tidak terlalu menanggapi serius, karena bisa jadi gagal, berubah nama orang lain menjelang jadwal pencairan.

“Ternyata betul dugaan saya, bahwa sehari menjelang pencarian nama saya tidak muncul padahal sebelumnya sudah masuk terdaftar sebagai penerima BST, terus ngene iki piye,” akunya sembari tersenyum sambil menunjukan bukti.

Terkait hal itu, Ketua RW X Pengampon mengatakan, semula data yang didapat sebanyak 150 orang lebih ini berasal dari Kasi Kesra Kelurahan Bongkaran diminta untuk melakukan verifikasi siapa saja yang sudah masuk PKH maupun orang yang sudah meninggal

“Itu data dari pak Yanto (Kasi Kesra) kelurahan bongkaran meminta saya untuk verifikasi siapa saja nama yang sudah masuk dalam PKH atau yang sudah meninggal untuk segera melaporkan,” kata Suyastutik Ketua RW X Pengampon Kelurahan Bongkaran Surabaya saat dikonfirmasi. Senin (11/05/2020) siang.

Ketua RW X Pengampon yang baru menjabat ini menjelaskan, setelah dilakukan verifikasi langsung dilaporkan ke Kasi Kesra Kelurahan Bongkaran, selang sehari kemudian Suyastutik didatangi dari pihak Kesra Kelurahan menyondorkan data nama penerima BST terbaru.

“Saat itu saya kaget ada sebanyak 150 orang lebih, ini malah berkurang menjadi 77 orang (Penerima BST), lalu saya disuruh menanyankan ke Pak Yanto (Kasi Kesra) gitu ceritanya mas, dan banyak sekali warga yang tanya ke saya soal (BST) ini,” ungkap Sayastutik.

Sementara itu, Kasi Kesra Kelurahan Bongkaran Surabaya Suhariyanto mengaku tidak tahu menahu karena pihaknya tidak pernah diajak rapat soal Bantuan Sosial Tunai (BST) itu.

“Saya tidak tahu karena saya tidak pernah diajak rapat soal (BST) itu jadinya tidak bisa ngomong,” katanya saat dikonfirmasi. Selasa (12/05/2020) di kantor Kelurahan Bongkaran Surabaya.

Selain mengaku tidak tahu, Suhariyanto juga mengaku kaget soal BST ini, namun ia beruntung punya mitra kerja Bakesbanglinmas prokatif karena HP selulernya diaktif kembali hari sabtu dibuka ternyata ada ini (Rapat) dan sebetulnya hari jumat (Rapat)

“Saat saya buka HP, ternyata pak ada ini ini ,,, lah kok ke saya, disini itu banyak kasi kasinya ada 3 (Kasi) dan saya sendiri bingung juga tapi demi orang miskin saya siap,” pungkasnya. (red)