Sidak Cek Point PSBB, Wakil Ketua Dewan Temukan Kurangnya Fasilitas Termasuk APD

oleh -10 Dilihat

Surabaya – Waki Ketua DPRD Kota Surabaya melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah tempat cek point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya.

Sidak kemarin malem minggu (10/05/2020) hingga pagi dini hari di lima titik cek point PSBB antara lain di Bunderan Waru, Masjid Agung, Gunung sari, Pasar Turi, dan Tanjung Perak ini ditemukan kurangnya sarana fasilitas termasuk Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas.

“Sidak kami lakukan, bukan hanya kemarin saja tapi secara tertutup sudah beberapa kali dilakukan termasuk di tempat warkop sambil memantau di lapangan,” ujar A Hermas Thony Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. Senin (11/05/2020)

Sidak kemarin malam, Penasehat Fraksi Gerindra ini menjelaskan, memutuskan untuk bersikap terbuka kepada kawan kawan (Petugas) dilapangan karena pertimbangan, bahwa petugas yang ada di cek point sudah beberapa hari bertugas disana.

“Mungkin ketika ada perpanjangan (PSBB), Bisa jadi ada sarana sarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas kerjanya (Petugas),” paparnya.

Dari beberapa titik, Thony mengungkapkan, seperti di bundaran waru, pihaknya melihat ada sarana fasilitas toilet kurang satu, disana ada dua titik ada jalur sepeda motor dan mobil, ketika petugas dari kepolisian yang hendak ke kamar kecil berlari kadang menyebrang juga ada yang masuk taman bahkan sampai berjalan jauh.

“Untuk itu, kita meminta kepada pemerintah kota untuk membantu menambah satu toilet yang ada di cek point bundara waru,” pintanya.

Kedua, lanjut Thony mengatakan, dititik cek point itu, pihaknya juga melihat bahwa petugas ini rawan karena bertemu dengan banyak orang yang tidak diketahui apakah orang itu positif atau tidak sehingga perlu ada alat pelindung diri (APD).

“Kami melihat di berbagai tempat (Cek Point) belum ada Alat Pelindung Diri (APD) disana (Cek Point),” katanya.

Tujuan APD ini, kata Thoni, ketika melakukan deteksi terhadap suhu tubuh ternyata melampaui batas kewajaran, mereka (pengendara) diminta untuk turun kemudian dibutuhkan tempat khusus namun itu belum ada bagi pengendara yang terdeksi terpapar virus.

“Ketika terpaksa mintai turun (Pengendara) lalu ditempatkan ditenda tempat petugas itu, dikuatirkan menular ke kawan kawan (Petugas) kasihan juga petugas yang bertugas di tempat cek point itu,” terangnya.

Untuk mengantisipasi resiko terhadap petugas, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah kota (Ketua Gugus) untuk menyiapkan disetiap tempat cek point minimal satu APD lengkap supaya ketika menghadapi kasus yang terjadi di waru (Cek Point) ada pengendara dari tulungagung saat diperiksa suhu tubuhnya tinggi.

“Orang (Pengedara) itu, saat ditanya petugas mau kemana, dia (Pengedara) menjawab mau ke rumah sakit dan mengaku positif, akhirnya banyak orang orang disekitaran cek point pada lari semua itu yang terjadi disana (waru),” ungkapnya.

Selain sarana fasilitas kamar kecil dan APD, lanjut Thony menambahkan, hampir di seluruh tempat cek point (PSBB) yang ada disurabaya juga belum ada P3K, minimal ada minyak kayu putih agar supaya ada kendala kecil bisa diatasi.

“Kalau soal alat termogan (Cek suhu) dan permakanannya, alhamdulilah baik dan cukup semuanya termasuk air putih ,” pungkasnya. (irw)