Surabaya – Penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial RI untuk warga miskin atau kurang mampu yang terdampak covid-19 di surabaya agar jangan sampai terjadi kekisruhan, hal ini dperlukan udpate dan transparasi data.
“Mestinya perlu updatetin dan transparasi data,” ujar Ajeng Wira Wati Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya. Senin (11/05/2020) siang.
Menurut Bendahara Fraksi Gerindra ini, semuanya harus sesuai kreteria dan pihaknya mengaku belum mendapatkan data penerima bansos itu, namun yang jelas PKH ataupun bantuan sosial tunai (BST) sesuai dengan kartu keluarga (KK)
“Tapi ya aneh juga jika seorang anak, remaja, atau orang belum menikah terdata sebagai (Penerima) Bantuan Sosial Tunai (BST) ini,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya akan menanyakan lebih lanjut mengenai data dari pemkot yang disetorkan ke pihak Kemensos, karena menurut Ajeng selama ini data yang didapat tersebut dari aplikasi.
“Jadi aplikasi DTKS bisa mengecek NIK satu persatu tapi untuk pemuktakiran data dari MBR harus di cros cek ulang dan SDM dari Dinsos harusnya ditambah,” tuturnya.
Menurut Ajeng, karena yang divalidasi maupun terverifikasi yang menyatakan sesuai penerima BST adalah Dinsos karena tugas langsung dari Kemensos, bukan dari per RT untuk itu diperlukan banyak tenaga Dinsos.
“Bantuan Sosial Tunai (BST) ini sesuai kreteria dari Kemensos seperti dilihat dari kondisi rumah, kondisi kepemilikan Kendaaraan, ataupun banyak komsumsi,” ungkapnya.
Hal itu, kata Ajeng, semuanya harus dilakukan penilaannya oleh tenaga yang sudah terdidik atau ahlinya maka itu dari Dinsos dan tidak bisa disubjektifkan.
“Kita minta kepada Dinsos untuk menambah SDM untuk aplikasi itu agar cepat jadi kita punya data sesuai yang tepat sasaran ataupun yang tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Kalau belum, lanjut Ajeng, transparasi seperti apa yang dihendaki dan banyak juga daerah yang memasang stiker atau seperti apa meskipun ini masih jauh dari situ, tetapi solusi dari Pemkot apa agar mempercepat verifikasi ini.
“Kita ingin mengajak pemkot cepat jangan sampai bulan ke dua BST seperti ini lagi, dan yang pasti ini perlu direvisi (Data Penerima BST),” pungkasnya.
Perlu diketahui, informasi yang didapat salah satu warga Kelurahan Bongkaran Kecamatan Pabean Cantikan Surabaya yang baru lulus SMK ini terdaftar sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kemensos sehingga banyak warga setempat mempertanyakan. (irw)